Jika diperhatikan baik-baik, gaya baru di Boruto Two Blue Vortex ini nampak berusaha mengikuti era fashion Gen Z. Dikutip dari FashionWeekOnline, gaya berpakaian Gen Z memang terkenal lebih tegas dan unik dibanding era-era sebelumnya.
Tren fesyen Gen Z dicirikan dengan campuran pengaruh eklektik, mulai dari kebangkitan nostalgia hingga keberlanjutan dan inklusivitas gender. Generasi ini merangkul mode sebagai sarana pemberdayaan pribadi, menggunakan pakaian dan aksesoris sebagai alat untuk mengekspresikan individualitas mereka dan cukup menantang norma-norma sosial.
Berdasarkan penjelasan tersebut sudah cukup jelas desain baru manga Boruto berusaha mengikuti zaman. Entah memang sang author menginginkan model tersebut atau berusaha untuk membuat Boruto lebih relevan ke generasi Z dibanding manga-manga lainnya, yang pasti desain terbaru ini bisa dibilang cukup berhasil.
Desain Boruto sendiri pasti sangat relevan dengan tren berpakaian saat ini. Apalagi desain Sarada di mana sudah banyak wanita muda yang mengenakan pakaian tersebut untuk berpergian, konser, atau sekadar berpesta.Â
Kedua desain itu cukup menantang norma sebagai ninja. Secara teori jelas pakaian tersebut akan membuat bertarung menjadi lebih sulit. Tak sedikit yang menyebut pakaian keduanya bak ingin mengikuti Citayem Fashion Week. Namun tetap saja, para fans malah semakin jatuh cinta dengan manga ini.
Dengan begini, Boruto telah berhasil mengamankan posisinya untuk menjadi sebuah manga populer di era di mana Gen Z masih punya waktu lama tumbuh dan berkembang. Meski bisa dibilang menjadi salah satu manga yang paling sering dibully, Boruto masih tetap populer meski menjalani masa hiatus yang cukup lama.Â
Di Indonesia sendiri, komik Boruto selalu menjadi best seller tiap bulannya di Gramedia. Sementara di aplikasi Manga Plus, manga ini menempati posisi ke-13 paling populer di aplikasi tersebut. Â Kepopuleran Boruto pada dasarnya sudah berhasil merambah ke era anak-anak di generasi sekarang.Â
Dengan desain terbaru ini, bisa dibilang Boruto akan lebih relevan dan membuat manga ini kemungkinan besar berumur panjang.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H