Mohon tunggu...
Angin Sepoi
Angin Sepoi Mohon Tunggu... lainnya -

hanya kabar angin..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[fabel] Kura-kura Hendak Berlari

7 November 2015   23:57 Diperbarui: 8 November 2015   00:10 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Eh, bu.. bukan begitu kek. Hanya untuk diriku saja, eh. Jangan tersinggung dong kek. “ Kuku tergagap.

“ Ha ha ha, kamu kira semudah itu aku tersinggung? “ Keong tua tertawa. “ Sudahlah, kamu batalkan saja perlombaan itu. Berlari bukanlah pekerjaan kura-kura. “

“ Tapi kek, nanti aku dituduh pengecut..! ”

“ Justru dengan menerima tantangan berlomba lari itulah kamu jadi pengecut..! “ kata Si keong tua. “ Aku sungguh heran dengan generasi zaman sekarang. Rata-rata sama saja. Sama-sama takut menjadi diri sendiri. Tidak siap menghadapi kenyataan. Lambat menjadi dewasa. Sampai tua masih saja mencari jati diri “ sambungnya dengan suara geram.

“ Ja.. jadi saya harus bagaimana kek? “ Tanya Kuku takut-takut.

“ Kamu tidak perlu minder karena kelinci bisa berlari lebih cepat. Kamu tidak perlu meladeni tantangan lomba lari, karena kamu diciptakan bukan sebagai pelari. Kamu hanya perlu percaya diri sebagai kura-kura. Jadilah kura-kura yang sungguh-sungguh kura-kura. Tidak perlu meniru-niru makhluk lain. Seperti halnya harimau tidak perlu belajar menggonggong. Kamu tidak perlu latihan berlari. Kecepatan kura-kura ya seperti kamu itu. Tapi meskipun lambat, kamu adalah makhluk yang berumur panjang. Disitulah keunikan dirimu yang patut kau syukuri. Masing-masing makhluk memiliki keunikan tersendiri. Maka jadilah dirimu sendiri. “ nasehat Si keong tua.

Wajah si kuku berubah menjadi cerah. Mendung yang tadi sempat menggelayutinya sirna disinari cahaya matahari kebijaksanaan yang dipancarkan Si keong tua.

“ Baiklah, aku akan menolak tantangan itu. “ kata Kuku sambil tersenyum riang.

 

 *NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun