Kami melanjutkan makan.
"Ohya mas Bayu, aku sedang kesulitan keuangan. Apakah mas Bayu bisa menolongku memberikan pekerjaan? Apapun aku mau asal yang tidak melanggar norma."
Aku merasa Indah sepertinya tidak berbohong. Kalau melihat wajahnya, rasanya aku menemukan jawaban atas kesulitan dalam proyek baruku. Kayaknya benar-benar pas, apalagi dengan baju warna merah seperti saat ini. Apakah ini yang dinamakan kebetulan? Ah, entahlah.
"Kebetulan aku juga butuh model foto. Kamu mau?"
"Terima kasih mas. Aku mau."Â
Wah! Tidak hanya Indah yang gembira, akupun merasa gembira. Ada kegembiraan karena aku menemukan model yang aku butuhkan, namun ada kegembiraan lain yang tak bisa aku jelaskan.
"Kalau begitu, besok malam kamu datang ke kantorku ya."
Aku memberikan kartu namaku. Indah menerima sambil menundukkan kepala.Â
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H