Tidak seperti biasa aku pulang malam dan kelaparan. Kulirik jam tanganku. Jam 11.30! Sebetulnya tadi sudah makan malam, tapi mungkin karena pekerjaan yang menumpuk ditambah dengan proyek baru yang masih penuh tanda tanya. Ada satu yang masih mengganggu pikiranku, bagaimana mendapatkan model dengan tema yang misteri tetapi harus kelihatan tetap cantik dan cerah, mana susah ngepasin dengan ceritanya. Sudah tiga kali mencoba, semuanya gagal. Pusing!Â
Kebetulan juga, jam segini masih ada warung mie ayam yang buka sampai pagi. Aku masuk. Jam segini masih ramai juga. Hanya ada satu kursi yang kosong. Itupun satu meja dengan orang lain. Seorang perempuan berbaju merah. Ah, biarlah! Aku beranikan diri untuk sharing meja.
"Mbak, maaf, kursi ini kosong?"
Dia mengangguk dan tersenyum tipis. Aku duduk. Baru saja duduk, mas pelayan datang.
"Mas dan mbak mau pesan apa?"
"Mie ayam dan teh manis!" Kami menjawab bersamaan. Aku memandang perempuan itu, dan dia memandangku. Ah!
Tanpa ba bi bu, mas pelayan langsung beranjak begitu saja meninggalkan kami yang bengong bersama. Dia tersenyum. Ah! Cantik juga perempuan ini. Entah mengapa aku merasa tertarik. Seperti ada sesuatu yang mendorongku untuk mengenalnya lebih jauh.
"Perkenalkan namaku Bayu. Kamu?"
"Indah."
Nama yang indah seindah orangnya. Wajahnya cerah dan menunjukkan kecantikan yang tidak biasa. Ada kesan anggun dan berwibawa, namun orangnya sopan dan enak diajak bicara.
"Kamu sering makan di sini?" Tanyaku mencoba mengenalnya lebih jauh.