Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Kucing Peronda

7 November 2015   06:34 Diperbarui: 7 November 2015   10:47 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punar datang. Wajahnya datar saja, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 

"Punar, kemana saja kamu saat bulan purnama kemarin?" Tanya tetua kucing.

Punar memandang tetua kucing sebagai kerabat yang baik karena seringkali dia menerima makanan dari mereka. Punar sangat menghormati para tetua kucing. 

"Tetua, saya mencari kuburan ayah saya Boma, yang katanya ada di kampung ini. Saat bulan terang, aku bisa lebih jelas melihatnya"

"Boma? Berarti kamu juga anaknya Boma?"

Para tetua kucing merasa terkejut. Mereka tidak menyangka kalau ternyata Punar adalah anak Boma, tetua kucing yang paling dihormati dan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Demikian juga dengan para kucing yang lain. Mereka tidak hanya terkejut, namun juga bersorak. 

"Punar, kalau begitu kamu sudah sepantasnya menjadi tetua kucing di kampung ini." Kata salah satu tetua kucing.

"Tidak para tetua. Saya lebih suka begini. Saya lebih suka mondar-mandir keliling kampung, sehingga saya bisa ketemu dengan banyak kucing dan bermain dengan mereka. Ijinkan saya."

Malam-malam berlalu. Punar tetap mondar-mandir keliling kampung. 

 

-----------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun