Mohon tunggu...
angie sonia
angie sonia Mohon Tunggu... Novelis - foresight'ers BRIN

ui/ux design, journalisme forSTI

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Diplomasi Budaya Korea melalui 2521

30 Juli 2022   18:14 Diperbarui: 1 Agustus 2022   19:59 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sahabat semuanya,

kali ini infomanis mereview film twenty five twenty one.  K-drama kali ini bercerita mengenai kisah remaja Republik Of Korea (ROK) di tengah krisis ekonomi 1998. Apakah krisis ekonomi di tempat mereka mirip dengan di negara Asia lainnya? Ternyata krisis menghampiri Indonesia berhasil menggeser jabatan Presiden, tokoh ini yang tersangka meninggalkan hutang selama 32 tahun selama masa kepemimpinannya. Dalam masa jabatannya, tidak ada yang berani mengkritik. 

Guncangan di Indonesia menyebabkan wakil presiden menggantinya selama 8 bulan, sebelum ada presiden baru. Kala itu Korea Selatan dipimpin oleh seorang Presiden dari kalangan Sipil, KOR bertahan hidup dengan diplomasi budaya. Presiden Korea memiliki kebijakan melatih sumber daya manusianya serta mengoptimalkan talentanya melalui kontrak talenta. 

Sejak usia 13 tahun, ada perjanjian kontrak talenta k-drama, talenta K-pop selama 25 tahun. Kontrak pembentukan talenta dilakukan melalui pelatihan, pemasaran dan kontrak kerjasama untuk hal hal menyenangkan di layar kaca. Practice make perfect! Kutipan ini terasa betul bahwa ROK menjajah dunia tanpa peperangan berdarah. Istilah POP culture menjajah dunia dilakukan artis Korea Selatan dan mampu mengalihkan perhatian dunia mulai dari fashion, musik, dan serial TV.

Karakter Na Hee-do membuat saya yakin bahwa trauma ibunya yang bekerja sebagai news anchor adalah benang merah dari cerita ini. Sosok orang tua tunggal yang sibuk hingga di acara pemakaman suaminya pun masih bekerja. Drama di mulai saat Na Hee-do bersekolah di sekolah dasar dan minatnya pada ekskul olah raga Anggar. Na Hee-do berlatih jadi atlet dan konflik dimulai saat Ko-Yurim menatap nama saingannya ada di majalah dinding sekolah mereka. 

Sejak kecil Na Hee-do sudah berlatih dengan rival setianya, Ko-Yurim. Di awal cerita, Na Hee-do ditampilkan mengidolakan Ko-Yurim yang cantik, bintang iklan, walaupun kehidupannya sangat sederhana. Ayahnya seorang supir pengantar alat-alat berat dan ibunya buka rumah makan kecil kecilan. Ko-Yurim juga anak tunggal. Mereka bersekolah di kelas dan sekolah yang sama. 

Na Hee-do bertingkah layaknya remaja seumurannya yang punya idola. Keceriaan Na Hee-do saat hujan lebat, dia merelakan payungnya untuk dipakai Ko-Yurim untuk pulang ke rumah. 

Payung itu diterbangkan dari atap sekolah. 

Suara kebahagiaan Na Hee-do yang girang terdengar saat payung mendarat di hadapan Ko-Yurim, sebagai fans Ko-Yurim, Na Hee-do bersembunyi, dia itu tulus memberi payungnya tanpa ingin dilihat sama sekali. Di ruang kamarnya mereka saling bercerita namun saat bertemu, Ko Yurim punya perlakuan yang sangat dingin. Na Hee-do chatting dengan Ko-Yurim dengan nama samaran. Mereka tidak saling tau, walaupun begitu, mereka berharap suatu hari nanti mereka akan bertemu. 

keseruan selama latihan Na Hee-do dan Ko Yu-rim, dalam kutiapan :

"How do you feel to beat your opponent?" coach Yang asked.

"A single win doesn't mean I am any better than her. It was just practice. Another training match" Na Hee-do answered.

"Well, looks like someone has a taste for humble pie.

Be honest with me" shouted Coach Yang

"I'm happy. I won. But did you have to ask in front of everyone?" Na Hee-do answered

"Yes! This is the thrill of sports. The loser and the winner are standing side by side in the same room. Be as proud as you want or be as angry as you need. That's how you move on" Coach Yang motivated Na Hee-doo .

Tantangan Na Hee-do untuk menjadi atlet sungguhkan benar-benar diuji oleh Ibunya. Pilihan untuk terus jadi atlet walaupun harus kuliah adalah permintaan ibunya. Sekolah itu perlu, seorang yang pembaca berita di televisi saja harus lulus Sarjana. Di Asia memang mempersyaratkan sekolah itu penting untuk masa depan entah untuk bekerja ataupun sebagai istri. 

Walaupun begitu, kondisi keuangan keluarga sangat dipengaruhi oleh jumlah anak yang dimiliki. Membangun Industri pun harus punya SDM yang memadai, pusat ekonomi sudah bergeser. Sejak perjanjian MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2005 di Indonesia telah mencapai kesepakatan yang sama, negara-negara di Asia jadi pusat ekonomi baru. Banyak remaja lulusan SMA dan bersekolah di luar negeri, kalaupun tidak bersekolah di luar negeri, Bahasa Internasional sudah dilengkapi sejak masa sekolah menengah. Maka, di jenjang pendidikan tinggi di Indonesia, ada kelas internasional.

Plot cerita menggunakan alur maju-mundur. Ada keinginan sutradara Shim Eun-Seok untuk menjahit cerita Na Hee-do melalui segala kesulitannya, segala perjuangannya hingga sukses jadi atlet nasional. Na Hee-do menulis diary dan ceritapun mengalir. Diary itu sengaja diletakaan di kamar Na Hee-do untuk dibaca oleh anaknya, Mon-Cheri. Ibu Na Hee-do sebagai tulang punggung keluarga penjamin kisah Na Hee-do lebih hidup. 

Di episode pertama, sudah ditampilkan bahwa guru olah raga Na Hee-do, coach Yang (Kim Hye Soo) telah mencuri perhatian melalui karakter guru olah raga yang disiplin. Karakternya yang kuat masih sama kuatnya saat Kim Hye Soo saat jadi Hakim Sim di Juvenile Justice, hakim yang menangani kasus kasus kenakalan remaja. Cara coach Yang menyakinkan Na Hee-do untuk berlatih serius, seserius atlet profesional. 

Coach Yang menentukan bagaimana cara atlet bersungguh sungguh untuk jadi atlet sepertinya. Setelah diterima pun, jadwal latihan tidak kendor, Coach Yang menggunakan berbagai cara ketat agar atletnya bisa juara Nasional, kalau bisa, lebih. Di episode lain, kisah masa lalu Coach Yang muda dan ibu Na Hee-do, keadaannya persis seperti Na Hee-do dan Back Yi-Jin. Beberapa kali  senior Back Yi-jin mengingatkan mengenai profesionalitas seorang jurnalis dengan masalah pribadi, harus berjarak. Tidak terlalu dekat namun selalu paham disetiap alur cerita objek beritanya. Keadaan Na Hee-do memang jadi atlet murni karena tahan banting jadi atlet.

Teman peloper koran Na Hee-do bernama Back Yi-jin, dia berjuang hidup di kota. Usaha ayahnya bangkrut, debt collector selalu mengintai. Ayahnya dipenjara untuk membayar semua hutang dan menebus kesalahannya dalam waktu yang lama. Ibunya sekarang tinggal di pesisir pantai dengan adiknya. Back Yi-jin berusia 4 tahun lebih tua dari Na Hee-do. Tampilan anak seorang konglomerat masih terbawa di setiap wawancara Back Yi-jin. Kenyataan bahwa perusahaan harus membayar lebih dari penampilan Back Yi-jin atas lowongan yang dilamarnya menjadi sebab dia selalu ditolak oleh banyak perusahaan. Bekerja sebagai peloper koran hingga akhirnya Back Yi-jin diterima oleh sebuah kantor berita sebagai reporter magang. 

Back Yi-jin belajar mengenai ketangguhan dari Na Hee-do. Dari Na Hee-do pula, Back Yi-jin mengenang masa-masa diusianya yang bertingkah tanpa beban hingga akhirnya berteman dengan nasib buruk. Na Hee-do sangat percaya diri dan walaupun sering ditinggal bekerja oleh ibunya, hatinya tidak hampa, tidak terlalu menghiraukan semua kesulitannya. 

Setiap pulang dari bekerja, Back Yi-jin pulang ke rumah induk semangnya. Anak dari pemilik tempat tinggal yang sekarang, Seung-wan adalah siswa teladan yang juga satu kelas dengan Na Hee-do. Bedanya, Seung-wan ikut ekskul jurnalistik sepert Back Yi-jin. Dari pertemanan Na Hee-do dengan Back Yi-jin, Ko-Yurim terjebak permusuhan baru dengan Na Hee-do. Di masa lalu, Ko-Yurim adalah pacar pertama Back Yi-jin. Bukan Na Hee-do namanya jika tidak belajar dari permusuhan yang dipelihara ini, demi jadi atlet terhormat, Na Hee-do berteman baik dengan Seung-wan.

Dan hubungan Na Hee-do dan Ko-Yurim, ada bumbu baru. Seung-wan punya teman kecil bernama Ji-Woo. Ji-Woo seorang saingan Na Hee-do dalam memperebutkan rangking bucit dikelasnya. Anak-anak remaja memang selalu punya sejuta alasan untuk menemukan kesenangan, kenangan dihukum guru, bahkan yang awalnya adalah musuh berubah jadi sahabat. 

Kesalahan Na Hee-do adalah selalu bersungguh-sungguh dalam bertindak, dan tidak goyah oleh hiruk pikuk kesulitan hidup. Pulang sekolah, ada Back Yi-jin yang mengasuhnya. Kejujuran hatinya, jiwa remaja yang riang bahkan kepandaian bersilat lidah didapatkan Na Hee-do dari berlatih setiap hari dengan ibunya ada di rumah. 

Seung-wan adalah penyiar radio remaja. Suaranya didengar orang-orang di kotanya. Ceritanya tanpa menggunakan skrip, Seung-wang berbicara dari hati ke hati dengan pemirsanya. Adik Back Yi-jin selalu mendengarkan siaran Seung-wan. Cerita remaja picisan dimulai oleh Ji-Woo, teman seumur hidup Seung-wan. Walaupun sifat mereka sangat bertolak belakang Ji-Woo naksir Ko-Yurim. 

Saat Ko-Yurim dihukum, Ji-Woo solider pada Na Hee-do, buku pelajarannya diberikan ke Na Hee-do dan membiarkan dirinya dihukum. Kesulitan hidup akan semakin sulit jika remaja remaja ini tidak fokus dengan cita-citanya. Ji-Woo hanya ingin bersama Ko-Yurim. Perasaan itu bersambut walaupun Ji-Woo bukan tipe pria idaman Ko-Yurim, hatinya yang terjajah Na Hee-do sejak jadian sama Back Yi-jin, hal ini menjadi sebab Ko-Yurim tidak punya pilihan. 

Walaupun secara penampilan Ji-Woo lebih keren, lebih fashionable, dan Seung-wan selalu ada disampingnya apapun keadaannya. Mereka besar bersama dalam asuhan keluarga sepupu. Liburan bareng mereka lakukan saat summer school. 

Atlet seperti Na Hee-do dan Ko-Yurim jadi sahabat saat mereka dihukum karena Na Hee-do seolah-olah menang tipis dan berbuat curang terhadap Ko-Yurim, benar-benar telak. Na Hee-do yakin kecepatannya melebihi banyak mata yang melihat, namun dia dipermalukan dan Na Hee-do meninggalkan acara press conference. Coach Yang prihatin dan turut merasakan kesedihan Na Hee-do sebagai atlet saat meninggalkan medalinya di meja. 

Perasaan ini ditanggapi oleh reporter baru, si anak magang, siapa lagi kalau bukan Back Yi-jin. Tim redaksi diapresiasi oleh kepala redaksi karena Back Yi-Jin menyanggupi untuk menuliskan berita liputan dan tayang di prime. Dan hasil keberhasilan berita olahraga dilanjut dengan shooting untuk film dokumenter. Back Yi-jin membujuk Na Hee-do dan Ko-Yurim untuk mau shooting. Anggap saja seperti latihan biasa. Ko-Yurim yang dingin kepada Na Hee-do, lama lama mencair. Na Hee-do menemukan banyak waktu untuk konfirmasi atas semua sikap Ko-Yurim. Coang Yang yang mengetahui hubungan Na Hee-do dengan Ko-Yurim sudah membaik, coach Yang memberikan izin mereka untuk berlibur bersama. Dari shooting ini, terungkap cerita masa lalu Coach Yang dengan ibu Na Hee-do.

Remaja usia tanggung pasti bahagia jika sang reporter selaku penanggung jawab kegiatan berlibur adalah kakak senior sekolah mereka. Back Yi-jin yang dewasa, melakukan bimbingan bagaimana remaja kinyis-kinyis ini dapat berlibur ke tempat yang jauh tanpa pengawasan orang tua. Momen berlibur digunakan Back Yi-jin mengunjungi ibunya di pesisir pantai. Mereka jadi anak pantai, santai saat berlibur, dengan warna-warna baju dan juga warna warni perasaan mereka. 

Film ini masih sama dengan k-drama lainnya, 16 episode, dengan segmen untuk usia 13 tahun ke atas. Film ini menyadarkan kita bahwa seorang atlet bisa kuliah melalui jalur beasiswa. Remaja penyiar radion pun terlatih membawakan berita, dan bisa kerja paruh waktu saat kuliah. Dan keadaan krisis ekonomi seorang atlet bisa mendapatkan gaji yang layak walaupun harus pindah kewarganegaraan. Berbagai krisis dan konflik batin teratasi dengan persahabatan teman-teman solid. 

Seung-wan jadi seorang jurnalis seperti Back Yi-jin. 

Dalam waktu 7 tahun, Back Yi-jin dapat membeli rumah baru untuk ibunya. Ko-Yurim bekerja sebagai pelatih anggar dan punya club sendiri, Ji-Woo mengeluarkan brand outfit dari pekerjaannya sebagai fotografer fashion, dan cerita selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun