Pelaksanaan kelas pendampingan berlangsung secara interaktif antara remaja dan mahasiswa dibuktikan pada sesi berbagi pengalaman.
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak telalu pendek untuk usianya.Â
Faktor penyebab stunting bisa dari faktor keluarga yaitu aspuan gizi pada ibu hamil tidak memadai, pola asuh, dan ketersedian air bersih. Sedangkan intervensi penurunan stunting yaitu dengan tablet tambah darah (ibu hamil dan remaja), pemanfaatan daun kelor, pijat bayi, dll." Ujar Lala selaku peserta pendampingan remaja.
Kelas pendampingan diakhiri dengan menarik benang merah yaitu mengulas kembali pengertian dari stunting dan tanda-tanda balita stunting. Faktor penyebab dan pencegahannya serta solusi harus dilihat sebagai suatu hal yang akan berpengaruh bagi kehidupan kita selanjutnya, seperti pengetahuan tentang manfaat daun kelor dan pijat bayi.
Peserta pendampingan terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan pendampingan ini.
"Kegiatan sangat bermanfaat karena menambah wawasan untuk kami remaja yang terindikasi stunting. Sehingga mempersiapkan diri sebagai calon ibu" ujar Yanti peserta pendampingan remaja.
Dari serangkaian program diharapkan bisa menjadi bekal remaja untuk menekan dan juga mencegah terjadinya stunting di Desa Pasar Banggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H