Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir.Â
Tetapi gejalanya baru tampak setelah anak berusia dua tahun. Anak yang stunting ditandai dengan adanya gagal tumbuh yang terlihat dari berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus dan adanya hambatan perkembangan kognitif dan motorik. Stunting dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur (PB/U) atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
PKBI cabang Rembang (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) mengadakan Program Raga Genting di Desa Pasar Banggi sebagai Laboratorium Stunting di Kabupaten Rembang. Raga Genting, Rembang Zero New Stunting adalah Tagline Kabupaten Rembang sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting.Â
Raga Genting (Gerakan Keluarga Cegah Stunting) merupakan inovasi serta pembaharuan sistem dan program/kegiatan sebagai bentuk perwujudan komitmen pemerintah daerah kabupaten rembang untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan stunting di desa secara masif.
Program Raga Genting dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan kelas pendampingan keluarga resiko stunting. Program ini memilik 4 kelas yaitu kelas ayah, ibu hamil, ibu dengan balita stunting, dan remaja. Pada Program Raga Genting diadakan kegiatan pendampingan dan pemeriksaan Hb kepada Keluarga Resiko Tinggi Stunting, pelatihan pengolahan makanan sehat sebagai upaya menciptakan makanan bergizi bagi keluarga dalam upaya pencegahan stunting.
Untuk itu, mahasiswa UNNES Giat 3 berkolaborasi dengan PKBI melakukan  pendampingan terakhir dari Program Raga Genting kepada keluarga risiko tinggi.
Pendampingan Program Raga Genting dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Oktober 2022 pukul 14.00-17.00 WIB di Balai Desa Pasar Banggi. Pada pelaksanaan pendampingan kelas remaja berfokus pada kegiatan refleksi terkait materi yang pernah disampaikan.
Kegiatan pendampingan diawali dengan mengisi presensi kehadiran, mengukur tinggi badan, berat badan, tensi serta lingkar lengan. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi kuisioner dari Puskesmas.Â
Acara dimulai dengan perkenalan dari mahasiswa UNNES Giat Angkatan 3 dan dari remaja itu sendiri, ice breaking, pembagian kelompok, diskusi kelompok dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh PKBI, presentasi, pembuatan mind mapping dengan 4 tema yaitu anemia, HIV, kenakalan remaja, kehamilan yang tidak diinginkan, foto bersama pendamping dengan hasil karya mind mapping yang telah dibuat, sesi berbagi pengalaman selama kelas pendampingan, dan menyimpulkan bersama-sama.