Kecantikan adalah anugerah Tuhan yang paling berharga bagi kaum wanita. Semua makhluk yang Tuhan ciptakan memiliki daya tarik masing-masing dan semuanya cantik dengan porsinya masing-masing. Namun kebanyakan wanita menganggap kulit yang putih merupakan simbol kecantikan yang sangat sempurna. Karena persepsi tersebut membuat wanita berlomba-lomba untuk mencari produk skincare yang bisa membuat kulitnya tampak lebih cerah. Tak jarang dari mereka hanya menggunakan produk tersebut tanpa mencari tahu komposisi dan kandungannya. Mereka juga tampak acuh tak acuh dengan risiko yang mungkin saja terjadi setelah menggunakan produk tersebut. Padahal tak sedikit dari jutaan produk sediaan kosmetika dapat mengancam kesehatan sang konsumen.
Di iniantara banyaknya sediaan kosmetika yang paling sering dipakai oleh kaum wanita adalah produk pemutih wajah. Terkadang produsen yang tidak bertanggung jawab memasukkan bahan yang berbahaya yang digunakan sebagai pemutih kulit yaitu logam merkuri (Hg), yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh dan juga bersifat toksik (Wijaya, 2013).
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Merkuri anorganik berkisar 1-10% digunakan sebagai bahan pemutih kulit dalam sediaan krim karena berpotensi sebagai bahan pemucat warna kulit. Daya pemutih pada kulit sangat kuat, karena toksisitasnya terhadap organ-organ ginjal, saraf dan otak sangat kuat maka pemakaiannya dilarang dalam sediaan kosmetik (WHO, 2011).Â
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998 tentang bahan, zat warna, substrat, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetik. Dalam kadar yang sedikitpun merkuri dapat bersifat racun. Mulai dari perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam, alergi, iritasi, serta pada pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.Â
Bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik (BPOMRI, 2007).
Semua komponen merkuri baik dalam bentuk metil dan bentuk alkil yang masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak, hati, dan ginjal (Roger et al., 1984).
Dari sumber-sumber diatas telah menyatakan bahwa logam merkuri sudah dilarang untuk diedarkan dan dicampurkan kedalam bahan kosmetik. Namun jika masih mendapati kosmetik yang mengandung bahan dasar merkuri dapat merugikan konsumen karena dampak yang diciptakan cukup berbahaya walau dalam jangka waktu pemakaian yang singkat maupun jangka panjang.Â
Efek yang dapat terjadi setelah menggunakan logam merkuri, antara lainÂ
1. Kulit
Paparan terhadap kulit dar senyawa merkuri dapat menyebabkan iritasi, dermatitis, dan reaksi alergi.Â
2. Ginjal dan hatiÂ
keterkaitan antara paparan merkuri dan terjadinya nekrosis tubula akut, penyakit ginjal kronis, kanker ginjal dan sindrom nefritik.Â
3. Sistem pencernaan
Garam yang mengandung merkuri bersifat korosif pada saluran pencernaan dan berakibat hematemesis, hematochezia, tenesmus, hipersalivasi, diare, berdarah, kolitis, dan nekrosis pada mukosa usus.
4. Sistem saraf
Efek yang paling mengganggu dari merkuri terhadap sistem saraf adalah intervensi pada produksi energi, karena merusak proses detoksifkasi seluler dan menyebabkan sel mati atau hidup dalam keadaan kekurangan gizi kronis.
5. Sistem reproduksi
Merkuri juga dapat ditransfer dari ibu ke janin selama kehamilan. Merkuri dapat masuk ke janin melalui plasenta atau kepada bayi melalui ASI. Anak-anak yang telah terpapar merkuri dalam rahim dari ibu mereka dapat mengalami kelainan perkembangan.Â
Manfaat yang dapat diambil dari paparan diatas bahwa segala sesuatu perlu diperhatikan dan diteliti dengan baik sebelum menggunakan produk maupun suatu alat. Terlebih sangatlah berhati-hati kepada setiap unsur maupun makanan yang masuk kedalam tubuh manusia karena tubuh adalah investasi jangka panjang. Maka dari itu penting untuk menyadari dari sekarang jagalah tubuh anda dari paparan zat-zat yang berbahaya atau zat yang dapat merugikan tubuh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H