Mohon tunggu...
Anggun Vitanida
Anggun Vitanida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Reaksi Uji Lipid dan Penentuan Bilangan Iodium

12 Juni 2024   18:36 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan Percobaan : 

1. Mengetahui kelarutan yang terbentuk pada uji kelarutan lemak/minyak 

2. Mengetahui volume tutrasi saat mencapai titik akhir pada penentuan bilangan iodium 

3. Mengetahui bilangan iodium dari sampel yang diuji 

Tinjauan Teoritis 

Uji lipid dalam penelitian ini meliputi uji ketidakjenuhan dan uji akrolein. Derajat ketidakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin. Jumlah garam yang dapat diserap oleh 100 gram lemak untuk reaksi penjenuhan. Semakin besar bilangan iodin semakin tinggi ketidakjenuhannya.  Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji merupakan asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh. Iod Hubl digunakan sebagai indikator perubahan. Reaksi positif ditandai dengan timbulnya warna merah muda, lalu warna kembali lagi menjadi warna asal (bening). Warna yang kembali ke warna asal menandakan bahwa banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Warna merah muda hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi Iod Hubl.

Ada beberapa cara penggolongan lipid, yaitu lipid dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu lipid sederhana (ester asam lemak dengan alkohol) contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes), lipid gabungan (ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan) contohnya fosfolipid dan serebrosida, dan derivat lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid) contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Disamping itu, berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yakni lipid yang dapat disabunkan contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan contohnya steroid 

 Lipid mempunyai fungsi sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adiposa bagi tubuh, sebagai sumber asam lemak esensial, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai penyekat panas di sekeliling organ tertentu, dan sebagai penyekat listrik untuk perambatan cepat pada syaraf bermyelin. Lipid mempunyai fungsi terbesar sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adiposa bagi tubuh. Selain itu, lipid berfungsi sebagai sumber asam lemak essensial, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, dan sebagai penyekat panas di sekeliling organ tertentu. Fungsi lain lipid yaitu sebagai penyekat listrik untuk perambatan cepat syaraf bermyelin

Alat dan Bahan 

A. Alat 

NO

NAMA ALAT

UKURAN

JUMLAH

1

Tabung rekasi

-

3 buah

2

Rak tabung reaksi

-

1 buah

3

Corong kaca

-

1 buah

4

Beaker glass

250 mL

1 buah

5

Buret

50 mL

1 buah

6

Erlenmeyer

250 mL

1 buah

7

Gelas ukur

25 mL

1 buah

8

Gelas ukur

100 mL

1 buah

9

Pipet tetes

-

8 buah

10

Statif dan klem

-

1 buah

B. Bahan 

NO

NAMA BAHAN

RUMUS KIMIA

KONSENTRASI

WUJUD

WARNA

JUMLAH

1

Minyak

C17H33COOH

-

Cair

Kuning

0,75 mL

2

Larutan natrium tiosulfat

Na2S2O3

0,1 N

Cair

Tidak berwarna

47,4 mL

3

Larutan amilum

C6H10O5

-

Cair

Tidak berwarna

4 mL

4

Larutan kalium iodide

KI

15 %

Cair

Tidak berwarna

20 mL

5

Pereaksi iod hanus

I2

-

Cair

Tidak berwarna

50 mL

6

Air masak dingin

H2O

-

Cair

Tidak berwarna

200 mL

7

Kloroform

CHCl3

-

Cair

Tidak berwarna

22 mL

8

Etanol

C2H6O

-

Cair

Tidak berwarna

2 mL

9

Eter

C4H10O

-

Cair

Tidak berwarna

2 mL

Prosedur Kerja 

Uji kelarutan minyak 

  • Disiapkan 3 buah tabung reaksi, tabung 1 diisi 2 mL eter, tabung 2 diisi 2 mL kloroform dan tabung 3 di isi 2 mL alkohol 
  • Dimasukkan sedikit minyak kelapa ke dalam tabung reaksi 
  • Dikocok tabung dengan kuat dan diperhatikan kelarutannya 
  • Diamati kelarutannya

Penentuan bilangan iodium 

  • Ditimbang 0.25 gram sampel dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL bertutuo 
  • Ditambah 10 mL kloroform dan kocok hingga larut 
  • Ditambahkan 25 mL pereaksi iod hanus dan didiamkan ditempatkan ditempat gelap selama 30 menit 
  • Ditambahkan 10 mL larutan KI 15 % dan aduk sampai rata 
  • Ditambahkan 100 mL air dingin untuk mencuci sisa iodium 
  • Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N hingga warna kuning dari larutan hilang 
  • Ditambahkan 2 mL larutan pati 1 % ( sebagai indikator ) 
  • Dititrasi kembali sampai warna biru hilang
  • Ditutup erlenmeyer dan dikocok kuat hingga iodium dapat diikat oleh KI 
  • Dititrasi kembali sampai tercapai titik akhir 
  • Dilakukan titrasi untuk blanko dengan cara seperti diatas 
  • Ditentukan bilangan iod dari sampel yang diuji

Pembahasan 

A. Tabel Hasil Pengamatan 

NO

PERLAKUAN

HASIL PENGAMATAN

1

Uji Kelarutan Minyak

  • Eter + minyak

Minyak larut dalam pelarut eter

  • Kloroform + minyak

Minyak larut dalam pelarut kloroform

  • Alkohol + minyak

Minyak tidak larut dalam pelarut alkohol

2

Penentuan bilangan iodium

Blanko

Menghasilkan warna kuning kecoklatan setelah didiamkan 30 menit ditempat gelap terbentuk gelembung lod berwarna ungu dan larutan menjadi lebin pucat. Saat dititrari akan menghasilkan larutan tidak berwarna dan lapisan iod berwarna pink lalu ditambahkan amilum menjadi warna biru lalu ditrasi sampai tidak berwana. Volume Na2S2O3 yang dipakai adalah 23,8 mL

Sampel

Menghasilkan warna kuning kecoklatan setelah didiamkan 30 menit ditempat gelap terbentuk gelembung iod berwarna ungu dan larutan menjadi lebih pekat. Saat dititrasi akan menghasilkan larutan tidak berwama dan lapisan lod berwarna pink muda  ditambahkan amilum menjadi warna pink lalu dititrsi sampai tak berwana. Volume Na2S2O3 yang dipakai adalah 23,6 mL

B. Pembahasan 

Secara teori, 

Lemak dan minyak tidak larut dalam air tetapi larut sempurna dengan pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton atau pelarut non polar lainnya. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut, Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut Polar maka hasnya lipid tersebut tidak akan larut karena bersifat nonpular. Lipid sedikit larut dengan alkohol disebabkan karena alkohol memiliki struktur yarg serupa dengan air dimana satu  nitrogen air digantikan dengan satu gugus arkil, sementa ra lipid larut sempurna dengan pelarut kloroform dan eter hal ini disebabkan karena lipid dan kedua larutan ini adalah larutan non porar sehingga mudah bercampur ( Manurung,2020). 

Bilangan lod adalah jumian gram lod yang dapat diserap oleh 100 gram lemak atau minyak. Bilangan ini membenkan indikasi, tentang tingkat ke Jenuhan minyak semakin tinggi bilangan lod, semakin banyak ikatan rangkap dengan molekul asam lemak, yang berarti, minyak tersebut lebih tidak jenuh. Menurut standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur tentang minyak goreng, SNI 01-3741-2013 Standarbilangan iod pada minyak goreng yaitu 45-46912/100g (Anita, 2021).

Secara praktikum, 

Berdasarkan ham Praktikum diperoleh hasil Pada uji kelarutan minyak lemak dilakukan dengan menyiapkan 3 buan tabung reaksi pada tabung 1 masukkan 2 ml eter, tabung 2 malukkan 2 ml kloroform dan pada tabung 3 masukkan 2ml alkohol. Lalu dimasukkan sedikit minyak pada masing-masing tabung. tabung 1 minyak larut dalam pelarut eter, tabung 2 minyak larut dalam pelarut kloroform dan tabung 3 minyak tidak larut dalam pelarut alkohol. Bilangan lod yaitu 1,01 g 2/100 g. yang didapatkan dari rumus bilangan lodium. menggunakan data volume blanko: 23,8 mL dan volume sampel 23,6mL 

Hubungan teori dan praktikum,
Secara Praktikum, diperoleh hasil bilangan lodium yaitu 1,01 g I2 /100g Sedangkan secara teori standar bilangin iod pada minyak goreng yaitu 45- 46 g I2 /100 g. Hai ini, dikarenakan perbedaan penggunaan sampel lodin. Pada prak hanya menggunakan 0125 g samper sedangkan secara teorn didapat hasil standarnya menggunakan sampel 100 gram.  Selain itu, faktor yang memperngaruhi perbedaan anatara teori dan praktikum terdapat pada sampel yang digunakan, yaitu minyak sudah lama terbuka (sudah tidak dapat bekerja dengan baik lagi). Hal inilah yang menyebabkan perbedaan yang signifikan antara bilangan ind secara practikum dan bilangan i0d secara teori. Digunakannya rumus lod kesalanan adalah untuk mengetahui nilai akuras dan nam percubaan atau pengukuran dengan nilai standarnya. Dari Proktikum didapatkan hasil % kesalahannya yaitu 97,75%

Kesimpulan 

 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 

1. Minyak akan larut dalam pelarut eter dan kloroform tetapi minyak tidak larut dalam pelarut alkohol 

2. Volume titrasi sampel saat mencapai titik akhir adalah 23,6 mL sedangkan volume titrasi blanko saat mencapai titik akhir adalah 23,8 mL 

3. Bilangan iodium sampel yang digunakan adalah 1,01 g I2/0,25 g

Daftar Pustaka 

Anita.(2021). Kimia makanan, Bandung: Penerbit ITB.

Manurung.(2020). Uji Lipid Pada Minyak Kelapa,Margarin dan Gliserol.Saninteks,16(1),19-23.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun