Mohon tunggu...
angguntolinggi
angguntolinggi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

be yourself, cause nobody can do better

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menyelami dunia anak: beragam minat yang membentuk masa kanak-kanak

29 Desember 2024   19:32 Diperbarui: 29 Desember 2024   19:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Minat tidak langsung muncul ketika anak lahir. minat muncul karena adanya pengalaman belajar menciptakan memori. Jenis pelajaran yang melahirkan minat akan menentukan seberapa lama minat bertahan dan seberapa besar kepuasan yang diperoleh dari minat tersebut. Untuk memahami bagaimana minat berkembang, kita harus tahu bagaimana minat dipelajari dan berbagai aspeknya berkembang.

Minat memiliki peran penting dalam kehidupan anak, karena akan mempermudah penyesuaian pribadi dan sosial minat anak oleh sebab itu perlu distimulasi. Dengan cara yaitu mengamati kegitan anak, memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari anak. Ketika anak  berbicara dengan orang dewasa, membaca, anak-anak cenderung membaca buku yang topiknya menarik minatnya. Dengan bebeberapa cara tersebut kita dapat mengetahui minat yang sukai anak tersebut.

Pada umumnya minat bertumbuh dan berkembang dari tiga metode pengalaman belajar yaitu:

  • Coba-ralat, metode ini cara agar anak menemukan banyak suatu hal yang menarik. Dengan cara memberikan kesempatan apa yang menarik menurut mereka dan melihatnya suatu hal tersebut memenuhi kebutuhan kehidupan mereka atau tidak.
  • Belajar mengidentifikasi dengan orang tercinta atau tersayang, seperti ayah atau ibu. Anak-anak cenderung akan memiliki minat yang sama dengan orang terdekatnya karena sering melihat orang terdekatnya melakukan hal tersebut.
  • Bimbingan dan pengarahan orang yang seseorang yang mahir atau berpengalaman.

Setiap anak memiliki perbedaan dalam kemampuan dan belajarnya, minat anak bervariasi karena perbedaan dalam kemampuan dan pengalaman belajar. Minat anak yang lebih besar lebih spesifik. Namun, meskipun setiap anak memiliki minat tertentu yang memenuhi kebutuhan pribadi mereka, ada minat yang hampir universal dalam budaya tertentu karena tekanan yang diberikan kepada semua anak dalam budaya tersebut untuk mengembangkan minat ini.

  • Minat terhadap tubuh manusia
  • Studi tentang minat anak terhadap tubuh telah menunjukkan pola yang dapat diprediksi. Pola ini sebagian disebabkan oleh kemampuan intelektual anak-anak, yang memungkinkan mereka menyadari perubahan tubuh mereka sendiri dan perbedaan antara tubuh mereka dan tubuh teman sebaya dan orang dewasa. Namun, tekanan sosial dari teman sebaya dan orang dewasa adalah penyebab utamanya. Anak-anak tidak terlalu peduli dengan kesehatan mereka kecuali mereka sakit. Jika tidak ada tekanan dari orang tua untuk mempertahankan kesehatan mereka dengan
  • Minat terhadap kesehatan
  • Dalam kebanyakan kasus, minat terhadap tubuh tidak melibatkan kesehatan. Kebanyakan anak melihat kesehatan yang baik sebagai hal yang normal. Orang tua mereka berusaha membantu anak-anak mereka tetap sehat dengan memberi mereka saran tentang hal-hal seperti tidur yang cukup, makan dengan teratur, dan tidak keluar ketika angin dan hujan datang. Inilah sifat anak yang mampu menyesuaikan diri. Mereka tidak hanya tidak menyadari pentingnya kesehatan, tetapi mereka juga jengkel jika orang tua berusaha membuat mereka merasa sehat.
  • Minat terhadap penampilan
  • Minat terhadap penampilan relatif sedikit selama tahun-tahun awal kanak-kanak. Penampilan hanya sedikit berarti bagi anak-anak jika mereka tidak berbeda secara mencolok dari teman sebaya mereka, tidak begitu bersahaja atau tidak rapi sehingga orang mengkritik mereka. Misalnya, gigi ompong tidak menjadi masalah bagi anak usia enam tahun karena teman sebayanya juga ompong. Tidak ada cara untuk menarik perhatian anak terhadap penampilan mereka. Tekanan untuk berdiri tegak dan kritik orang tua karena tidak berpakaian tidak cukup untuk memotivasinya. Kenyataannya, semakin banyak perhatian dan kritik orang tua, semakin kuat perlawanan anak dan semakin sedikit minat orang tua untuk memperhatikan penampilan mereka. Ini terjadi sekitar saat anak mulai masuk sekolah. perubahan sikap mereka terhadap penampilan. Minat mereka pada penampilan meningkat secara bertahap seiring bertambahnya usia anak.
  • Minat terhadap pakaian
  • Minat anak terhadap pakaian dipicu oleh dua hal. Semua anak belajar pada usia dini bahwa kelompok budaya tertentu sangat menghargai pakaian, pertama-tama dari orang tua dan kemudian dari teman sebaya. Kedua, mereka menemukan pada usia dini bahwa pakaian memenuhi beberapa kebutuhan penting dalam hidup mereka. Pakaian memiliki korelasi positif dengan jumlah kebutuhan yang terpenuhi olehnya.
  • Minat terhadap nama
  • Anak-anak mulai menyadari keberadaan namanya ketika ada orang yang memberikan komentar, baik positif maupun negatif, tentang nama tersebut.
  • Biasanya, anak-anak menerima nama mereka dengan pasrah, sama seperti mereka menerima kondisi fisik mereka. Sejak lahir, nama mereka sudah menjadi bagian dari identitas mereka, sebagaimana tubuh mereka juga merupakan bagian dari diri mereka. Ketika anak mulai berinteraksi lebih luas dengan lingkungan sosial dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah, mereka memahami bahwa teman sebaya maupun orang dewasa melihat nama sebagai penanda atau simbol identitas. Anak juga menyadari bahwa, sama seperti orang lain, mereka sering dinilai berdasarkan nama yang mereka miliki.
  • Minat terhadap lambang status
  • Lambang prestise adalah lambang status. Lambang ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki status yang lebih tinggi daripada orang lain dalam kelompoknya. Namun, simbol status untuk satu usia tidak selalu sama untuk usia lain. Lambang ini didasarkan pada apa yang dianggap penting dan dihargai oleh kelompok orang yang diidentifikasi. Sebagai contoh, bagi remaja, masuk sekolah "favorit" merupakan simbol status. Namun, bagi anak kecil, ini tidak benar karena mereka tidak tahu bagaimana masyarakat menilai berbagai sekolah. Alat bermain dan mainan merupakan lambang status bagi anak kecil, tetapi tidak bagi remaja karena barang-barang ini tidak meningkatkan harga diri mereka di mata teman sebaya.
  • Minat pada agama
  • pendidikan anak di rumah, sekolah minggu, sinagoga, dan penekalan pada kepatuhan terhadap aturan agama dalam kehidupan sehari-hari adalah semua faktor yang memengaruhi iman agama. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang beragam dengan orang tua yang membacakan atau menceritakan cerita Alkitab, yang harus berdoa sebelum makan, dan yang harus berdoa sebelum tidur, cenderung lebih tertarik pada agama daripada anak-anak yang hanya pergi ke sekolah seminggu sekali.
  • Minat pada seks
  • meskipun minat pada seks ada pada semua anak pada semua usia, minat ini meningkat saat anak mulai bersekolah, seperti di kelompok bermain, taman kanak-kanak, atau kelas satu. Ini karena hubungan dengan teman sebaya menjadi lebih sering dan lebih erat, berbeda dengan saat anak-anak masih terbatas pada kelompok bermain di lingkungan sekitar rumah mereka. Ada beberapa faktor pada masa kanak-kanak yang menyebabkan minat pada seks meningkat saat mereka dewasa. Tekanan teman sebaya jelas menjadi salah satu yang terpenting. Dalam situasi di mana Anda berada di sekitar anggota gang dan jauh dari pengawasan orang dewasa, adalah normal untuk berbicara tentang seks, seperti halnya tentang topik lain yang dianggap tabu. Kemampuan untuk menceritakan atau memahami lelucon porno dan menangkap humornya memperkuat reputasi anak.
  • Minat pada sekolah

Studi tentang minat anak pada sekolah telah mengungkapkan dua kenyataan yang sangat penting: minat pada sekolah mengikuti pola yang hampir universal di Amerika Serikat, dan minat pada sekolah menjadi lebih selektif seiring bertambahnya usia anak.

  • Minat pada pekerjaan di masa mendatang
  • anak-anak menunjukkan minat pada pekerjaan masa depan, yang mereka ingin lakukan ketika mereka dewasa, jauh sebelum mereka mulai masuk sekolah. Minat ini muncul karena orang bertanya pada diri mereka sendiri apa yang mereka ingin lakukan ketika mereka dewasa, bersama dengan apa yang mereka dengar atau lihat tentang berbagai pekerjaan. Mereka membaca buku tentang cara orang mencari uang, menonton film dan acara televisi tentang cara orang melaksa-nakan berbagai tugas yang manrik dan penuh petualangan dengan latar belakang mewah, dan mendengar sanak saudara dan tetangga berbicara tentang pekerjaan mereka.

 

Faktor yang Mempengaruhi Minat Anak 

Minat anak dalam belajar adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan mereka. Minat yang tinggi dapat mendorong anak untuk lebih aktif, kreatif, dan berprestasi dalam proses belajar. Namun, minat ini tidak muncul begitu saja; ada berbagai faktor yang memengaruhinya. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi minat anak dalam belajar:

  • Faktor psikologis
  • Motivasi: Motivasi intrinsik (dorongan dari dalam diri) dan ekstrinsik (dorongan dari luar) sangat berpengaruh. Anak yang memiliki motivasi intrinsik cenderung lebih terlibat dan menikmati proses belajar.
  • Kepercayaan Diri: Anak yang percaya pada kemampuan diri mereka lebih cenderung untuk mencoba hal-hal baru dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
  • Pengalaman Belajar Sebelumnya: Pengalaman positif dalam belajar dapat meningkatkan minat, sedangkan pengalaman negatif dapat menurunkannya.



  • Faktor lingkungan
  • Dukungan keluarga: Lingkungan keluarga yang mendukung, di mana orang tua memberikan dorongan dan perhatian terhadap pendidikan anak, dapat meningkatkan minat belajar.
  • Lingkungan sekolah: Sekolah yang menyediakan suasana belajar yang positif, fasilitas yang memadai, dan guru yang inspiratif dapat meningkatkan minat anak.
  • Faktor sosial
  • Interaksi dengan teman sebaya: Hubungan sosial dengan teman sebaya dapat memengaruhi minat anak. Anak yang memiliki teman yang juga tertarik pada belajar cenderung lebih termotivasi.
  • Pengaruh budaya: Nilai-nilai budaya yang mengedepankan pendidikan dan pembelajaran dapat memengaruhi minat anak.
  • Faktor individual
  • Kepribadian: Karakteristik kepribadian anak, seperti rasa ingin tahu dan ketekunan, dapat memengaruhi minat mereka dalam belajar.
  • Minat dan bakat pribadi: Anak yang memiliki minat atau bakat khusus dalam suatu bidang cenderung lebih terlibat dan bersemangat untuk belajar tentang bidang tersebut.

 

Bahaya dalam Perkembangan Minat Anak

Minat sangat penting dalam menentukan perilaku, aspirasi, dan konsep diri anak. Faktor-faktor yang menghalangi perkembangan minat yang sehat dapat mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial anak. Berikut adalah bahaya-bahayanya:

  • Menginterpretasikan Kesenangan Sementara sebagai Minat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun