Mohon tunggu...
Anggun Meilandari
Anggun Meilandari Mohon Tunggu... -

Penerima Beasiswa Pertamina Foundation Sobat Bumi Indonesia angkatan 2, Dewan Penasehat Sobat Bumi Regional Sumatera 2014, Alumni Lulusan Terbaik Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya 2014, Team Debat Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2012 dan 2013, Bergabung di Rumah Dongeng Indonesia, Analisator Isu-Isu Konstitusional (Bidang Hukum)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangkauan Pemasaran oleh Pertamina Terhadap LPG 12 Kg Non Subsidi

20 September 2014   21:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/-QsxzcaEPncA/VBkOZ7w_III/AAAAAAAAAn4/YbWIqx6aF3M/s1600/Roadmap%2BHarga%2BLPG.png

Kesenjangan dari dua sisi yang berbeda antara elpiji 12kg non subsidi dan elpiji 3kg bersubsidi harus dipahami mengenai arti penting kedua sisi tersebut dengan standar takaran yang berbeda. Pengertian dari subsidi itu sendiri secara umum adalah sebuah bantuan keuangan yang diberikan sebuah badan (dalam hal ini oleh pemerintah) kepada rakyat atau sebuah bentuk usaha seperti perusahaan (layak Pertamina) yang dilakukan dengan untuk melakukan beberapa tujuan. Tujuan tersebut seperti halnya meningkatkan daya beli konsumen terhadap sebuah produk tersebut atau untuk membantu sebuah usaha yang mengalami kemunduran sedangkan usaha tersebut menjadi tumpuan hidup banyak orang. Sedangkan nonsubsidi berbeda pengertian dan tujuan disisi lain.

Sebagai masyarakat peran penting kita juga diperlukan dalam pemasaran elpiji 12kg non subsidi dan elpiji 3kg bersubsidi. Rangkaian fakta yang terlihat bahwa penggunaan elpiji 12kg non subsidi banyak digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Memonitori dan mendapatkan data-data dari suplier mengenai penjualan dan pemasaran elpiji di masyarakat merupakan salah satu ukuran apakah pemasaran elpiji 12kg non subsidi dan 3kg bersubsidi berjalan baik dan tepat sasaran dalam pemasarannya. Tingkah lucu dan pro-kontra dalam masyarakat terkadang menjadi polemik tersendiri. Padahal keunggulan dan baiknya menggunakan elpiji 12kg non bersubsidi mempunyai safety yang lebih baik salah satunya.

Sumber gambar: Infografis Seri Profil Konsumen_Bisnis Indonesia_160x270 rev1

Padahal apabila dibandingkan dengan negara lain mengenai penjualan elpiji maka Indonesia bisa jauh lebih hemat dari harga-harga yang ditawarkan diluar. Pemahaman yang harus dibenahi bagi masyarakat harus terus digerakkan agar Pertamina mampu menutupi kerugian yang dicapai tanpa harus membebankan perekonomian masyarakat Indonesia. Sigma dan argumentasi yang terus mencuat menggambarkan betapa kejamnya penjualan elpiji 12kg non subsidi kepada masyarakat padahal perusahaan Pertamina adalah milik Indonesia sendiri maka untaian kalimat dan stigma ini harus dicoba perlahan-lahan dihapuskan agar citra Pertamina tetap mampu baik dimata masyarakat.

Sumber gambar : gas naik 6 revisi

Pengetahuan masyarakat akan produksi elpiji 12kg non subsidi menjadi salah satu pemicu masyarakat menganggap kenaikan tersebut adalah keputusan sepihak dari Pertamina tanpa memikirkan efeknya bagi keuangan masyarakat. padahal pemahaman penting dan arahan penting kepada masyarakat dan konsumen tentang produksi elpiji adalah bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kenaikan akan elpiji itu berdasarkan alasan yang logis dari tahapan produksi elpiji 12kg yang amat memperhatikan tahap-tahapan dan “hati-hati” dari pihak Pertamina. Produksi dan pemasaran yang seimbang apabila masyarakat mengetahui dan dianggap wajar apabila kenaikan dilakukan secara bertahap. Masyarakat yang heterogen di Indonesia mulai dari masyarakat kelas bawah, menengah kebawah, menengah ke atas, dan masyarakat kelas atas menjadikan konsumsi akan epliji 12kg juga mengalami perbedaan yang signifikan dari kelas-kelas kehidupan dimasyarakat.

Sumber gambar: Infografis Seri Jalur Distribusi_Kompas_184x270lowres

Menjadi suatu persoalan yang terkategori serius ketika dikalangan masyarakat mengeluh-eluhkan kenaikan elpiji 12kg non subsidi disandingkan dengan penggunaan elpiji 3kg yang ternyata tidak tepat sasaran. Subsidi yang diberlakukan pada elpiji 3kg semata-mata untuk diperuntukan pada masyarakat menengah kebawah, dst tetapi malah tidak tepat sasaran dan protes akan kenaikan elpiji 12kg non subsidi pun diprotes dari kalangan yang tidak tepat sasaran juga

Sumber gambar: Edukasi Elpiji Kompas 325x270mm (14 Agt)-r2

Kenaikan harga elpiji 12kg nonsubsidi yang akan dicanangkan oleh Pertamina harus tetap terus diinformasikan kepada masyarakat yang mungkin tidak bisa hanya sekedar lewat borsur,atau pemberitahuan singkat bila perlu melalui sosialisasi ke masyarakat-masyarakat agar tidak missunderstanding dan tidak menjadi shock yang luar biasa bagi masyarakat.

Sumber gambar: Edukasi Elpiji Kompas 325x270mm (13 Agt)-r2

Dengan melalui mekanisme sosialisasi yang baik dan didukung dengan pemberitahuan singkat layaknya brosur,iklan dan lain-lain maka penggunaan elpiji akan tepat sasaran dan sesuai apabila dilakukan dengan mekanisme yang baik dan diberlakukan secara bertahap dan berkala akan kenaikan-kenaikan elpiji yang direncanakan.

Sumber gambar: Edukasi Elpiji Kompas 325x270mm (13 Agt)-r2

SUMBER REFERENSI

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Pertamina Indonesia’s Power House (note).

Sesuaikan Harga Elpiji Non Subsidi 12kg, Pertamina Jalankan Kebijakan Korporasi (lihat dalam http://www.pertamina.com/news-room/siaran-pers/sesuaikan-harga-elpiji-non-subsidi-12kg,-pertamina-jalankan-kebijakan-korporasi/ )

Pertamina Tunda Menaikkan Harga Elpiji Non Subsidi (lihat dalam http://katadata.co.id/berita/2014/08/15/pertamina-tunda-menaikkan-harga-elpiji-non-subsidi )

Elpiji non subsidi (lihat dalam http://berita.suaramerdeka.com/migrasi-pengguna-elpiji-nonsubsidi-diantisipasi/ )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun