Mohon tunggu...
anggunazizahaulialatifasari1c
anggunazizahaulialatifasari1c Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bandung Kota yang tak pernah sepi

28 November 2024   06:20 Diperbarui: 28 November 2024   06:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA ANGGOTA  :

AULIA LATIFASARI/202413108

ANGGUN ROHMATUL AZIZAH/202413121

 

BANDUNG, KOTA YANG TAK PERNAH TIDUR

Bandung adalah kota yang dikenal dengan keindahan kotanya, arsitektur bangunan yang ada didalamnya, sejarah kelam beberapa tahun silam, seni dan tradisi yang dimiliki, juga budaya yang masih terlestarikan sampai sekarang. Budaya yang masih dilestarikan sampai sekarang salah satunya yaitu Saung Angklung Udjo. 

Saung Angklung Udjo merupakan tempat wisata yang ramai pengunjung baik lokal maupun turis. Saung Angklung Udjo tidak hanya menampilkan pertunjukan angklung, tetapi juga terdapat workshop instrumen musik dari bambu, dan pusat kerajinan tangan dari bambu.

Saung Angklung Udjo mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat pembelajaran untuk melestarikan kebudayaan Bandung khususnya Sunda yaitu angklung. 

Angklung merupakan alat musik khas sunda bernada ganda yang dibuat dari bambu. Cara memainkan angklung yaitu dengan digoyangkan, sehingga benturan dari badan pipa bambu dapat menghasilkan bunyi bergetar. 

Biasanya angklung dibuat menggunakan bambu hitam dan bambu ater. Pada jaman penjajahan Hindia Belanda, angklung memiliki fungsi yaitu sebagai pemompa semangat rakyat. Maka dari itu, pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat untuk membunyikan angklung.

Kesenian Bandung sangat amat beragam. Tak hanya kesenian tari maupun alat musik, Bandung memiliki lebih banyak ciri khas. 

Makanan khas Bandung sangat beragam, seperti peuyeum yaitu olahan singkong yang di fermentasi, gurilem yaitu kerupuk kering yang dimasak tanpa menggunakan minyak dan diganti dengan dipanggang menggunakan pasir, dan kicimpring yaitu olahan singkong yang dibuat berbentuk seperti kerupuk yang memiliki beberapa rasa. 

Tarian khas Bandung juga sangat beragam, seperti tari jaipong yang digunakan sebagai tarian penyambut tamu yang berkunjung, tari ketuk tilu yang digunakan sebagai upacara adat dalam menyambut musim panen, tari boboko mangkup yang digunakan sebagai tenpat bakul/nasi sebagai lambing kehidupan masyarakat Sunda, dan tari baksa yang menggambarkan keperkasaan seorang prajurit atas keselamatan keluarga dan rajanya dari serangan musuh.

Selain itu, seni tradisi dari kota Bandung sangat beragam. 

Beberapa diantaranya yaitu seren taun sebagai cara masyarakat Bandung mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil panen yang didapat, pawai jampana sebagai perayaan menghormati hari kemerdekaan Indonesia dan ulah tahun kota Bandung, pawai tersebut juga sebagai bentuk memperkenalkan tentang budaya Bandung kepada masyarakat sekitar, reuneuh mundingeun yaitu sebagai wujud syukur dalam menyambut kehadiran bayi yang masih berusia 9 bulan dikandungan, tujuannya yaitu agar bayi dan wanita yang mengandung selalu diberi kesehatan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan festival Bandung Lautan Api sebagai cara untuk mengenang peristiwa bersejarah "Bandung Lautan Api" yang terjadi pada 23 Maret 1946 silam. 

Beberapa tradisi diatas sengaja dilestarikan agar tidak punah termakan perkembangan zaman. Agar para generasi penerus bangsa juga tahu, apa saja sejarah kota Bandung dan tradisi-tradisi yang ada.

Jika dilihat dari segi cuaca dan pemandangan, Bandung termasuk salah satu kota yang sangat sejuk, rindang, dan sangat memanjakan mata. Banyak sekali pepohonan yang berdiri disetiap ruas jalan kota Bandung. 

Udara di Bandung juga masih sangat sejuk, apalagi di bagian pedesaan kota Bandung. Polusi udara di Bandung biasanya terdapat dijalan raya perkotaan pada siang hari. 

Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat kota Bandung yang mengendarai kendaraaan pribadi. Sehingga asap yang ditimbulkan dapat menjadi polusi udara. Tak hanya itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan kendaraan pribadi yaitu kemacetan. 

Meskipun tak semacet Ibukota Jakarta, namun keadaan ini juga cukup membuat susah masyarakat. Sebab banyaknya masyarakat yang membunyikan klakson, sehingga mengganggu bagi pengendara lain.

Walaupun banyak sekali masyarakat yang melintasi jalanan setiap harinya, namun ternyata trotoar yang ada sangat jarang digunakan. Banyak sekali trotoar yang rusak, sehingga tidak nyaman apabila digunakan oleh pejalan kaki. Penyebabnya yaitu karena kesalahan pengemudi motor yang menggunakan trotoar sebagai jalur emergency disaat macet. 

Mereka melintasi trotoar untuk menghindari kemacetan, sehingga trotoar pun lama kelamaan semakin rusak. Hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab kemacetan yang ditimbulkan oleh pemakaian  kendaraan pribadi. 

Selain itu, trotoar di Bandung juga seringkali disalah gunakan oleh masyarakat sekitar. Mereka menggunakan bahu jalan untuk berdagang. Akibatnya kemacetan yang terjadi semakin bertambah parah. Karena banyak sekali pembeli yang memarkirkan motor mereka didepan gerobak, yang mana hal tersebut lebih memakan jalanan umum. 

Masyarakat juga banyak yang kurang peduli tentang kebersihan lingkungan. Banyak pembeli maupun penjual yang membuang sampah sembarangan, entah sampah plastik bekas makanan maupun sampah-sampah lain. Hal ini sangat merugikan masyarakat lain, sebab dapat mengakibatkan banjir maupun menyebar bau yang tidak sedap di sekitarnya.

Pada saat malam hari, jalanan kota Bandung tetap ramai oleh masyarakat. Banyak sekali tempat-tempat yang dapat dikunjungi oleh masyarakat Bandung pada malam hari. Seperti cafe, alun-alun, dan lain sebagainya. 

Sehingga banyak masyarakat yang sering kali bepergian pada malam hari. Itulah mengapa pernah terdengar istilah, bahwa Bandung merupakan kota yang tak pernah tidur. Namun walaupun banyak masyarakat yang beraktivitas pada malam hari, tak menutup kemungkinan bahwa Bandung tidak termasuk kota yang bebas begal dan kejahatan lain. 

Karena beberapa bentuk kejahatan masih sering kali terjadi dikota ini. Begal atau genk motor merupakan bentuk kejahatan yang paling sering terjadi. Kejahatan ini biasanya dilakukan oleh beberapa remaja yang kurang didikan orang tua dan pergaulan bebas. Kejadian ini sangat amat merugikan masyarakat, karena dapat berisiko pembunuhan.

Kejahatan lain yang juga sangat sering terjadi yaitu kemalingan atau kecopetan. Biasanya kemalingan dilakukan ke rumah yang sepi atau kurangnya pengamanan dari pemilik. Barang yang biasanya diambil yaitu uang, motor, perhiasan, dan barang berharga lain yang terdapat di rumah, toko, minimarket, dan lain sebagainya. Sedangkan kecopetan biasanya terjadi di jalan atau luar rumah. 

Barang yang diambil biasanya dompet, hp, perhiasan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Bandung lebih menekankan pengaman setempat untuk lebih berjaga dan siap siaga terhadap sekitar. Upaya ini dilakukan agar masyarakat yang tinggal di Bandung merasa aman dan nyaman.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan keinginan saya untuk bertempat tinggal di Bandung. Dibalik beberapa hal negatif diatas, masih banyak alasan lain yang membuat saya sangat ingin menetap disana. Keaneka ragaman budayanya, rindangnya cuaca, dan ramahnya masyarakatnya juga membuat sebagian orang ingin berkunjung bahkan menetap di Bandung. 

Kebudayaan tersebut harus selalu dilestarikan. Remaja-remaja harus diajarkan mengenai seni tradisi dan kebudayaan kota Bandung. Agar keberadaannya tidak termakan oleh perkembangan zaman. 

Sangat disayangkan apabila budaya tradisi yang sudah turun temurun ini akna hilang. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus lebih menghargai dan belajar tentang kebudayaan. Bandung dengan beragam budayanya tidak boleh hilang dan musnah. Wajib bagi kita untuk melestarikan budaya dan mencintai tradisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun