Makanan khas Bandung sangat beragam, seperti peuyeum yaitu olahan singkong yang di fermentasi, gurilem yaitu kerupuk kering yang dimasak tanpa menggunakan minyak dan diganti dengan dipanggang menggunakan pasir, dan kicimpring yaitu olahan singkong yang dibuat berbentuk seperti kerupuk yang memiliki beberapa rasa.Â
Tarian khas Bandung juga sangat beragam, seperti tari jaipong yang digunakan sebagai tarian penyambut tamu yang berkunjung, tari ketuk tilu yang digunakan sebagai upacara adat dalam menyambut musim panen, tari boboko mangkup yang digunakan sebagai tenpat bakul/nasi sebagai lambing kehidupan masyarakat Sunda, dan tari baksa yang menggambarkan keperkasaan seorang prajurit atas keselamatan keluarga dan rajanya dari serangan musuh.
Selain itu, seni tradisi dari kota Bandung sangat beragam.Â
Beberapa diantaranya yaitu seren taun sebagai cara masyarakat Bandung mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil panen yang didapat, pawai jampana sebagai perayaan menghormati hari kemerdekaan Indonesia dan ulah tahun kota Bandung, pawai tersebut juga sebagai bentuk memperkenalkan tentang budaya Bandung kepada masyarakat sekitar, reuneuh mundingeun yaitu sebagai wujud syukur dalam menyambut kehadiran bayi yang masih berusia 9 bulan dikandungan, tujuannya yaitu agar bayi dan wanita yang mengandung selalu diberi kesehatan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan festival Bandung Lautan Api sebagai cara untuk mengenang peristiwa bersejarah "Bandung Lautan Api" yang terjadi pada 23 Maret 1946 silam.Â
Beberapa tradisi diatas sengaja dilestarikan agar tidak punah termakan perkembangan zaman. Agar para generasi penerus bangsa juga tahu, apa saja sejarah kota Bandung dan tradisi-tradisi yang ada.
Jika dilihat dari segi cuaca dan pemandangan, Bandung termasuk salah satu kota yang sangat sejuk, rindang, dan sangat memanjakan mata. Banyak sekali pepohonan yang berdiri disetiap ruas jalan kota Bandung.Â
Udara di Bandung juga masih sangat sejuk, apalagi di bagian pedesaan kota Bandung. Polusi udara di Bandung biasanya terdapat dijalan raya perkotaan pada siang hari.Â
Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat kota Bandung yang mengendarai kendaraaan pribadi. Sehingga asap yang ditimbulkan dapat menjadi polusi udara. Tak hanya itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan kendaraan pribadi yaitu kemacetan.Â
Meskipun tak semacet Ibukota Jakarta, namun keadaan ini juga cukup membuat susah masyarakat. Sebab banyaknya masyarakat yang membunyikan klakson, sehingga mengganggu bagi pengendara lain.
Walaupun banyak sekali masyarakat yang melintasi jalanan setiap harinya, namun ternyata trotoar yang ada sangat jarang digunakan. Banyak sekali trotoar yang rusak, sehingga tidak nyaman apabila digunakan oleh pejalan kaki. Penyebabnya yaitu karena kesalahan pengemudi motor yang menggunakan trotoar sebagai jalur emergency disaat macet.Â
Mereka melintasi trotoar untuk menghindari kemacetan, sehingga trotoar pun lama kelamaan semakin rusak. Hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab kemacetan yang ditimbulkan oleh pemakaian  kendaraan pribadi.Â