Sedangkan Dalam pendekatan etika deontologis, Tindakan dinilai berdasarkan pada kewajiban moral atau prinsip universal yang harus diikuti. Dalam konteks penggunaan senjata nuklir untuk memenangkan peperangan, pendekatan etika deontologis menghasilkan beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa penggunaan senjata nuklir tidak dapat dibenarkan secara moral.
Prinsip Menghormati Martabat Manusia: Pendekatan deontologis menekankan pentingnya menghormati martabat dan kebebasan manusia. Penggunaan senjata nuklir dalam peperangan akan mengakibatkan kerugian besar bagi manusia, melanggar prinsip ini. Senjata nuklir dapat menyebabkan kematian massal yang tidak dapat dibenarkan secara moral, merampas martabat dan hak asasi manusia. Dapat diambil contoh dengan apa yang terjadi saat ini pada perang Russia dan Ukraina , banyak sekali masyarakat yang terdampak pada perang tersebut. Perang antara pemerintahan menjadikan masyarakat sebagai korban yang dimana hal tersebut tidak sepatutnya terjadi.
Imperatif Kategoris: Immanuel Kant, seorang filosof yang terkenal dalam etika deontologis, memperkenalkan konsep imperatif kategoris yang menyatakan bahwa seseorang harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip moral yang bisa diterima oleh semua orang. Dalam konteks ini, penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima secara moral karena prinsip-prinsipnya bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan.
Prinsip Tindakan Universal: Pendekatan deontologis menekankan pentingnya bertindak berdasarkan prinsip-prinsip moral yang dapat diterapkan secara universal. Penggunaan senjata nuklir dalam peperangan tidak dapat diterima secara moral karena jika semua negara melakukan hal yang sama, konsekuensinya akan sangat merugikan bagi kemanusiaan. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan senjata nuklir melanggar prinsip tindakan universal yang diharapkan dari tindakan moral.
Meskipun terdapat beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa penggunaan senjata nuklir tidak dapat dibenarkan secara moral dalam pendekatan etika deontologis, perlu dicatat bahwa pendekatan etika ini juga menjadi subjek perdebatan dan memiliki pandangan alternatif. Pandangan etis dan moral dapat bervariasi tergantung pada interpretasi individu dan konteks yang diberikan.
Penggunaan senjata nuklir untuk memenangkan peperangan tidak dapat dibenarkan secara moral berdasarkan pandangan mayoritas komunitas etika dan hukum internasional. Penggunaan senjata nuklir melibatkan tingkat kehancuran dan kematian yang tak terbayangkan, melanggar prinsip kemanusiaan dan etika perang yang menekankan perlindungan terhadap kehidupan manusia dan populasi non-kombatan.
Dalam konteks hukum internasional, Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan pendekatan internasional yang didasarkan pada pengurangan senjata nuklir menunjukkan konsensus global dalam upaya mencapai penghapusan senjata nuklir. NPT bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, mendorong negara-negara pemilik senjata nuklir untuk mengurangi jumlah senjata mereka, dan mendorong negara-negara tanpa senjata nuklir untuk tidak mengembangkan senjata tersebut.
Â
Senjata nuklir merupakan salah satu dari berbagai jenis senjata pemusnah massal, Senjata nuklir telah menjadi topik kontroversial dalam politik internasional selama beberapa dekade terakhir. Secara moral penggunaan senjata nuklir untuk memenangkan peperangan tidak dapat dibenarkan karena dapat merugikan manusia dan orang yang tidak bersangkutan dengan perang tersebut. Berdasarkan pandangan mayoritas komunitas etika dan hukum internasional. Penggunaan senjata nuklir melibatkan tingkat kehancuran dan kematian yang tak terbayangkan, melanggar prinsip kemanusiaan dan etika perang yang menekankan perlindungan terhadap kehidupan manusia dan populasi non-kombatan.
Di sisi lain penggunaaan senjata nuklir juga dibutuhkan karena Senjata nuklir dianggap sebagai alat yang efektif untuk mencegah serangan dan mengintimidasi potensi musuh. Ancaman pemusnahan massal yang dihasilkan oleh senjata nuklir dapat menjadi faktor pencegah bagi negara-negara lain untuk melancarkan serangan. Dalam pandangan ini, senjata nuklir dapat membantu menjaga stabilitas dan mengurangi kemungkinan konflik. Beberapa negara juga percaya bahwa memiliki senjata nuklir adalah aspek penting dalam menjaga keamanan nasional mereka. Dengan memiliki senjata nuklir, negara-negara dapat memberikan perlindungan terhadap serangan potensial dan menghadapi ancaman terhadap kepentingan vital mereka.
Namun penting juga untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda dan dampak yang mungkin terjadi, termasuk risiko kemanusiaan, konsekuensi lingkungan, dan tantangan non-proliferasi. Diskusi mengenai penggunaan dan keberadaan senjata nuklir harus mencakup berbagai sudut pandang dan pertimbangan dalam setiap sudut.