Mohon tunggu...
Anggun Susasmi
Anggun Susasmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Makan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Maen Jaran, Tradisi Kebudayaan Pacuan Kuda Khas Sumbawa

11 November 2023   12:12 Diperbarui: 11 November 2023   13:42 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.

5. Kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.

6. Kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm.

7. Harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah).

8. Tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.

9. Kelas dewasa.

images-2-654f13ccedff76742413c6b2.jpeg
images-2-654f13ccedff76742413c6b2.jpeg
Adapun teknik yang harus diikuti oleh para pemain dalam mengikuti maen jaran. Sebelum kuda tampil dalam pertandingan harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan sekaligus mengambil nomor ban (kotak pelepasan). Para joki mengiringi kudanya menuju panitia yang bertugas memeriksa kuda dan kesiapan joki untuk menjaga adanya kecurangan dalam perlombaan. Kuda dan joki yang telah mengalami pemeriksaan langsung menuju kotak pelepasan sesuai dengan nomor urut ban (kotak pelepasan) yang didapat dari registrasi. Kuda dan joki bersiap untuk berlari sekencangnya setelah mendengar suara peluit dari juri garis atau saat pintu start dibuka. Seperti halnya main bola, main jaran juga menggunakan sistem gugur dalam menentukan sang juara. Pada babak pertama dinamakan babak guger (gugur) pada babak ini kuda berusaha untuk menuju babak penentu hingga sampai babak final.

Sebagai permainan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Sumbawa, ternyata maen jaran mengandung nilai-nilai filosofis. Nilai-nilai tersebut antara lain kerja keras dan sportivitas yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kerja keras tercermin pada semangat joki dan kuda untuk berlari sekencang-kencangnya. Tanpa semangat dan kerja keras tentu saja mustahil kuda pacu bisa tangkas dan berlari kencang. Sementara itu, nilai sportivitas tercermin pada sikap para joki yang tidak berbuat curang selama permainan dan mau mengakui kekalahan berlandaskan jiwa kesatria. Selain itu main jaran atau pacuan kuda ala masyarakat Sumbawa ini digunakan sebagai alat untuk memperoleh kehormatan dan kebanggaan dwngan berbagai pemberian semangat dan dukungan melalui pemberian hadiah-hadiah yang bernilai tinggi dan juga dapat meningkatkan nilai jual kuda pacu bagi yang juara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun