4. Teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.
5. Kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.
6. Kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm.
7. Harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah).
8. Tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.
9. Kelas dewasa.
Sebagai permainan yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Sumbawa, ternyata maen jaran mengandung nilai-nilai filosofis. Nilai-nilai tersebut antara lain kerja keras dan sportivitas yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kerja keras tercermin pada semangat joki dan kuda untuk berlari sekencang-kencangnya. Tanpa semangat dan kerja keras tentu saja mustahil kuda pacu bisa tangkas dan berlari kencang. Sementara itu, nilai sportivitas tercermin pada sikap para joki yang tidak berbuat curang selama permainan dan mau mengakui kekalahan berlandaskan jiwa kesatria. Selain itu main jaran atau pacuan kuda ala masyarakat Sumbawa ini digunakan sebagai alat untuk memperoleh kehormatan dan kebanggaan dwngan berbagai pemberian semangat dan dukungan melalui pemberian hadiah-hadiah yang bernilai tinggi dan juga dapat meningkatkan nilai jual kuda pacu bagi yang juara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H