Perbedaan konsep dari masyarakat madani dan civil society
Masyarakat madani lebih berlandaskan pada tata cara kehidupan bermasyarakat dengan berlandaskan keagamaan dalam islam dan konsep dari masyarakat madani ini seolah olah hanya menerima perintah dari penguasa dan kurang aktif membangun bersama pemerintah.Â
Sengankan civil society berlandaskan pada semangat menuju kesetaraan dalam sebuah tatanan demokrasi dan konsep dari civil society ini yakni mengutamakan gotong royong yang menitikberatkan pada nilai kemanusiaan.
Tujuan dari civil society yakni untuk menciptakan masyarakat yang tidak memandang kasta dan menghilangkan diskriminasi dalam kehidupan sosial. Selain itu civil society juga sebagai kekuatan penyeimbang dalam penyelenggaraan kekuasaan negara.
Jika suatu negara ingin dikatakan sebagai masyarakat madani atau civil society maka harus memenuhi beberapa unsur yakni sebagai berikut:
1.Harus menjunjung tinggi nilai persatuan
Berarti harus memelihara nilai persatuan dan saling menghargai, menghormati, dan menerima segala macam perbedaan. Masyarakat madani identik dengan sifat yang beradab. Kehidupan masyarakatnya selalu mengikuti nilai, norma, dan hukum.
2.Otonom
Otonom dalam masyarakat madani berarti masyarakat tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dan selalu mengembangkan kreatifitasnya untuk mencapai kebahagiaan dan memenuhi syarat hidup yang bebas dan mandiri tetapi tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.Partisipasi sosial
Masyarakat madani untuk menciptakan hubungan dan kerjasama antara individu dengan kelompok, harus berpartisipasi dalam lingkungan sosial sehingga dapat mencapai dan melaksanakan tujuan tertentu. Dengan hal ini bisa menjadikan nuansa yang dapat membawa hak dan tanggung jawab individu dalam kondisi yang sangat baik.