Mohon tunggu...
Anggun Anggraini
Anggun Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integritas Nasional Parameter Persatuan dan Kesatuan

14 Juli 2022   15:21 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:34 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

INTEGRITAS NASIONAL PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN

 

Nama : Anggun Anggraini

NIM : 211420000516

Prodi :Perbankan Syari'ah

Dosen Pengampu : Dr.Wahidullah, S.H.I, M.H.I.

Di Indonesia Integrasi disamakan dengan pembauran (Asimilasi), Namun kenyataannya memiliki arti yang berbeda. Integrasi diartikan sebagai integrasi kebudayaan, integrasi sosial dan pluralisme sosial. Sedangkan pembauran diartikansebagai penyesuaian antara dua atau lebih kebudayaan terhadap unsur kebudayaan (Cultural Traits) yang berbeda agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang harmonis. 

Adapun caranya adalah dengan melaui difusi (penyebaran), unsur kebudayaan baru dikenalkan terhadap suatu kebudayaan yang berada dalam suatu kebudayaan dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional. Cara untuk menanggulangi konflik tersebut adalah dengan melakukan modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur kebudayaan baru.

Integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai aspek sosial dan budaya dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu faktor penyebab runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah karakter rakyat Indonesia yang individualisme, 

Maka dibutuhkan pendidikan kewarganegaraan sejak patriotisme tersebut diperlukan untuk tetap menjaga kebhinekaan bangsa, karena dengan menjaga kebhinekaan akan menciptakan kehidupan yang aman dan tentram di masyarakat.

Sebagaigenerasipenerusbangsa, marilahkitabertanggungjawabterhadappersatuandankesatuanbangsa Indonesia, sertamenjunjukeadilanngtinggisikapkeadilan agar tercipta kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

Integrasi nasional bisa terbentuk apabila masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas territorial, nilai, normadan pranata sosial. Integrasi nasional bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, mencakup suatu bangsa, seperti ;cita-cita nasional, tarian nasional dan perusahaan nasional. Sunyowo Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila :

1. Masyarakatdapatmenemukan nilai-nilai fundamental yang dapatdijadikanperingatan.

2. Masyarakatbersatudalam unit sosialsekaligusmemegang "Croos Cutting Affiliation" (Anggotadariberbagaikesatuannasional), sehinggamenghasilkan "Croos Cutting Loyality" (LoyalitasGanda) anggotamasyarakatterhadapberbagaikesatuansosial.

3. Masyarakatberada di atassalingketergantungan di antara unit-unit sosial yang bersatu di dalamnya untuk memenuhi kebutuhannya.

PengembanganIntegrasi Indonesia

Dalam pengembangan Integrasi nasional terdapat carapedekatan para pemimpin politik untuk mengembangkan integrasi bangsa di Indonesia. Adapun pendekatan tersebut diantaranya :

a.) Adanya ancaman dari luar negeri

b.) Masyarakat akan bersatu meskipun berbeda suku, agama, ras dan budaya serta rasa ketika menghadapi musuh.

c.) Gaya politik para pemimpin

d.) Gaya politik para pemimpin dapat mempersatukan masyarakat bangsa Indonesia. Pemimpin yang berwibawa dan dicintai rakyatnya serta memiliki jasa besar akan mampu menyatuka bangsanya yang sebelumnya tercerai berai.

e.) Kekuatan lembaga-lembaga politik

Birokrasi menjadi sarana pemersatu masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dengan yang lain menciptakan sistem pelayanan yang sama, baik dan dapatditerima oleh masyarakat yang beragam. Sehingga pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.

f.) Ideologi nasional

Ideologi memberikan visi dan arahan untuk mencapai tujuan tersebut. Pancasila adalah nilai bersama yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia.

g.) Kesempatan pembagunan ekonomi

Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, bahwa masyarakat bangsa Indonesia bisa menerima sebagai satu kesatuan. Ketika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau ketimpangan. Dengan adanya pembangunan ekonomi secaramerata maka hubungan integrasi antar masyarakat akan semakin mudah dicapai.

Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategi kebijakan, yaitu "Policy Assimilasionis" (Asimilasi Kebijakan) dan "Policy Bhineka Tunggal Ika" (Kebijakan Bhineka Tunggal Ika). Asimilasi adalah penyatuan dan kebudayaan dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. 

Apabila asimilasi menjadi strategi bagi integrasi nasional, berarti negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur budaya yang ada dalam negara itu melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya setempat. Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakuakan di Indonesia yaitu :

a.) Memperkuat nilai bersama

b.) Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok

c.) Mewujudkan kepemimpinan yang kuat

d.) Menghapuskan identitas kecil

e.) Membaurkan antar tradisi dan budaya lokal

f.) Menguatkan identitas nasional

Pentingnya Integritas Nasional

Dalam integrasi nasional, dibutuhkan kondisi masyarakat yang senantiasa untuk membangun kejayaan bangsa Indonesia. Kegagalan dalam mencapai integrasi masyarakat merupakan kegagalan pula dalam membangun kejayaan nasional, serta dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa Indonesia.Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Nasional :

Faktor Pendorong Integritas Nasional :

a.) Adanya rasa senasib sepenanggungan

b.) Adanya ideologi nasional

c.) Adanya sikap tekad bersatu

d.) Adanya ancaman dari luar

Faktor Pendukung Integritas Nasional :

a.) Penggunaan bahasa

b.) Semangat persatuan dan kesatuan

c.) Adanya kepribadian dan pandangan hidup bangsa

d.) Semangat gotong-royong

e.) Kurangnya rasa menghargai

f.) Kurangnya toleransi

g.) Kurangnya kesadaran rakyat

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan ,bahwa Integrasi nasional merupakan penghubungan berbagai kelompok sosial dan budaya yang beragam dalam suatu wilayah dengan tujuan untuk membangun rasa kebangsaan. Tantangan dalam integrasi nasional memiliki dua dimensi yaitudimensi horizontal dan vertikal. 

Dalam dimensi horizontal terarah pada perbedaan suku, agama, rasdan budaya. Sedangkan pada dimensi vertikal, terarah pada tantangan yang berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana pendidikan kota menyebabkan kaum elite berbeda dari massa tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun