Salah satu ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa adalah taekwondo. Taekwondo merupakan olahraga beladiri modern yang mengutamakan pada kekuatan kaki dan tangan (Hastorahmanto et al., 2024).Â
Dalam ekstrakurikuler taekwondo, siswa tidak hanya dilatih untuk meningkatkan kekuatan fisik dan kemampuan melindungi diri dari serangan musuh, tetapi juga diajarkan nilai-nilai kedisiplinan, hormat, dan etika (Anggraeni et al., 2020). Selain itu, taekwondo juga mendidik siswa untuk memiliki sikap sopan santun dalam kehidupan sehari-hari dan siswa siswa dapat mengembangkan percaya diri, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan memiliki karakter yang kuat.
Pendidikan karakter berkaitan dengan masalah moral sehari-hari seperti bullying, narkoba, tawuran antar siswa, pelecehan, korupsi, dan banyak lagi. Ini adalah masalah penting bagi pendidikan yang memerlukan perhatian khusus untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia.Â
Kemendikbud pada tahun 2020 dan Rusnaini (2021) menentukan enam nilai indikator profil pelajar Pancasila versi sekolah penggerak. Keenam nilai tersebut digunakan sebagai dasar untuk membangun karakter siswa agar mereka mampu menghadapi dan mengatasi berbagai masalah moral yang ada.Â
Nilai-nilai ini berasal dari penelitian empiris Pusat Kurikulum yang berfokus pada agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Enam nilai yang membentuk karakter adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, berpikiran kritis, dan kreatif.Â
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dapat diterapkan pada taekwondo yang tidak termasuk dalam program sekolah, sehingga taekwondo dapat menjadi media efektif dalam membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi yang menggambarkan bagaimana ekstrakurikuler taekwondo berperan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter di SDN 28 Cakranegara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman subjek penelitian, seperti tingkah laku, persepsi, motivasi, dan tindakan mereka, yang kemudian diceritakan menggunakan kata-kata dan bahasa yang sesuai dengan konteks alamiah.Â
Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai upaya sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter, sementara observasi dilakukan untuk mengevaluasi penerapan pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Metode triangulasi digunakan untuk memverifikasi keabsahan data, dengan menyatukan informasi dari wawancara dan observasi untuk memastikan bahwa hanya data yang valid yang digunakan dalam analisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Taekwondo di Luar Kelas