Goleman berpendapat bahwa IQ (kecerdasan intelektual) berfokus pada kemampuan kognitif dan intelektual yang terbatas pada kemampuan berpikir rasional dan analitis, sedangkan EI mencakup kemampuan yang lebih luas dalam mengelola emosi, berempati, dan menjalin hubungan sosial yang sehat. Meskipun IQ penting, EI lebih banyak mempengaruhi kesuksesan individu dalam kehidupan sosial dan profesional.
Penerapan Kecerdasan Emosional:
1.Di Tempat Kerja: Pengembangan EI dapat meningkatkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan kerja sama dalam tim. Contoh penerapannya adalah mengelola emosi dalam situasi tekanan tinggi dan berinteraksi dengan kolega secara empatik.
2.Dalam Kehidupan Pribadi: EI membantu seseorang mengelola konflik dalam hubungan pribadi, berkomunikasi dengan lebih efektif, dan mempertahankan kesejahteraan emosional.
3.Pendidikan: Pengajaran EI di sekolah dapat membantu siswa mengelola stres, mengembangkan empati, dan berkomunikasi secara efektif dengan teman sebaya dan guru.
Kesimpulan:
Teori kecerdasan emosional Daniel Goleman menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan menggunakan emosi dengan bijaksana adalah keterampilan yang sangat penting untuk kesuksesan dalam kehidupan pribadi, hubungan sosial, dan dunia profesional. Meningkatkan kecerdasan emosional membantu individu lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain, mengelola perasaan, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI