Mohon tunggu...
LUH PUTU ANGGRENY
LUH PUTU ANGGRENY Mohon Tunggu... Mahasiswa - pribadi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dunia Komunikasi Instagram dan Perilaku Fanatisme Penggemar BTS terhadap Budaya Korean Wave

24 Juli 2022   10:50 Diperbarui: 24 Juli 2022   13:10 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Komentar oleh @rimaarmyabcdefghijk, @thelifeofdevi_

Media baru terbentuk dan tercipta karena adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat sehingga media baru atau new media sangat diperlukan di era modern seperti sekarang ini. Perkembangan saat ini memunculkan beberapa aplikasi media sosial yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi salah satunya adalah Instagram. Adanya Instagram dapat memunculkan berbagai bentuk akun – akun fanbase BTS yang memudahkan penggemar untuk bertukar informasi terkait idola serta berinteraksi dengan sesama penggemar seperti dapat melihat aktivitas idolanya, mendapatkan informasi terbaru terkait idolanya, dan jadwal lagu terbaru yang akan rilis. 

Instagram menjadi media baru yang biasanya digunakan oleh idola sebagai media untuk mempromosikan lagu – lagu dan mendapatkan sebuah popularitas. Melalui media sosial Instagram dapat membentuk interaksi antara budaya korea dan media yang mengantarkannya cenderung dapat membentuk sikap fanatisme dalam diri mereka. Fanatisme tersebut yang mendorong kelompok budaya penggemar untuk mempertahankan nilai – nilai budaya korea tetap hadir dan diterima di Indonesia khususnya melalui Instagram tersebut dengan adanya fans-club.

Fanatisme adalah sebuah landasan yang menjadikan Korean Wave digunakan sebagai arena untuk membentuk gaya hidup penggemarnya. Dapat dilihat dari bagaimana perspektif mereka dalam melihat dan menilai Korean Wave, ekspresi, antusiasme dalam menanggapi hal - hal yang berkaitan dengan Korean Wave, dan menceritakan kisah mereka menjadi seorang penggemar Korean Wave. Fanatisme yang dapat mendorong kelompok penggemar dalam mempertahankan nilai – nilai budaya korea tetap hadir dan dapat diterima di Indonesia melalui beberapa sosial media atau situs web. Fanatisme penggemar melalui media sosial yang terdapat pada umumnya dari seorang penggemar yang memiliki rasa cinta dan kagum terhadap sesuatu hal dengan sangat antusias. 

Dalam hal tersebut di dunia K-Pop, penggemar berperan dalam menentukan popularitas idola. Tanpa adanya dukungan dari penggemar yang setia maka perlahan – lahan ketenaran dari idola akan pudar dan bahkan karirnya sebagai idola di dunia industri musik K-Pop sendiri bisa terancam bubar jika peminatnya berkurang. BTS disini merupakan sebuah boyband yang memiliki peminat serta penggemar yang sangat banyak terutama di Indonesia.

BTS memiliki fandom yang dinamakan dengan bts. bighitens. Perlahan – lahan BTS pun sukses menarik hati penggemar dan membuat penggemar jatuh cinta berkat pertunjukkan oleh BTS itu sendiri. BTS semakin populer dan tenar di kalangan penggemar remaja di Indonesia karena lagu – lagunya. Sehingga, semakin populer BTS menyebabkan semakin meningkatnya rasa kecintaan serta kekaguman penggemar terhadap grup ini karena bukan dari segi musik saja, melainkan dari segi ketampanan maupun visualnya juga berhasil menggugah hati para penggemar. 

Tak heran jika memiliki wajah yang tampan dan kualitas musik yang baik para penggemar khususnya perempuan banyak sekali yang cinta dan kagum terhadap BTS. Itu merupakan penggemar yang memiliki rasa fanatisme Fanatisme adalah suatu fenomena yang sangat berperan penting dalam budaya populer dan di sosial masyarakat, hal ini karena budaya sekarang sangat berpengaruh besar terhadap individu dan hubungan yang terjadi di dalam diri individu yang telah melahirkan suatu keyakinan dan pemahaman berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian, kecintaan, dan lain – lain (Wishandy, dkk., 2019).

Salah satu contoh fanatisme yang diutarakan mereka terhadap BTS melalui Instagram terdapat pada komentar dan caption yang diutarakan oleh (@infobts.ina2) dan (@bangtan.fact_indo). Terlihat jelas juga pada komentar – komentar yang dilontarkan oleh penggemar yang sangat antusias kepada BTS. Para penggemar juga memiliki sikap empati yang ditunjukkan terlihat dari contohnya yang tetap mendukung BTS di setiap komentar yang diberikan di Instagram milik akun BTS. 

Empati tersebut merupakan bentuk fanatisme yang terjadi antara hubungan penggemar dan idola. Kemudian bentuk lainnya adalah kesetiaan dan kecintaan penggemar yang diberikan melalui dukungan yang diberikan lewat media sosial BTS. Kemudian salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan terlihat dari penggemar yang menunjukkan perilaku adiktif saat mereka tidak bisa hidup tanpa melihat foto, video, maupun informasi mengenai BTS di media sosial salah satunya Instagram. Fanatisme bisa dilihat melalui media sosial yang digunakan sebagai salah satu alat untuk melihat bagaimana bentuk – bentuk fanatisme fans. 

Media sosial yang dapat menunjukkan bentuk – bentuk kefanatikan fans adalah Instagram.  Hal tersebut dapat dilihat melalui postingan – postingan penggemar yang menunjukkan sikap empati terhadap perasaan yang dialami oleh idolanya. Sehingga dapat diketahui bahwa penggemar tersebut merupakan penggemar yang sangat mencintai idolanya. Hal tersebut juga tidak dapat dipungkiri adanya suatu sikap konformitas yang dilakukan oleh penggemar sebagai bentuk kegemarannya terhadap suatu idola korea yang terjadi di berbagai situs maupun sosial media seperti internet, Facebook, Instagram, YouTube, dan situs – situs lainnya.

Konformitas merupakan sebuah perilaku yang terjadi pada remaja penggemar Korean Wave yang dilakukan terhadap aspek fashion dan gaya hidup seperti mereka mencontoh cara berfashion budaya korea di mulai dari gaya rambut serta melakukan konformitas yang didasarkan pada sikap pemujaan terhadap sang artis yang begitu tinggi, sehingga mendapat bisikan agar cara berpakaian nya dan tindakan yang dilakukan seperti sang idola. Beberapa hal remaja yang tidak harus ikuti terkait tindakan konformitas tersebut yaitu berkaitan dengan keyakinan. Perilaku konformitas ini dapat terjadi karena ingin disukai oleh sesama penggemar Korean Wave, sehingga remaja berharap akan mendapatkan perlakukan yang positif dari teman – temannya karena sikap konformitas yang dilakukan maka, besar harapannya agar tidak mendapat ejekan maupun bully terhadap sesama penggemar Korean Wave.

Perilaku konformitas menjadi sebuah kebiasaan seiring perkembangannya, yang menjadi semakin dikuatkan agar remaja dapat diterima di lingkungan teman sebayanya maka, dapat menyebabkan terjadinya perilaku fanatisme sebagai penggemar Korean Wave khususnya BTS dan tidak hanya terlihat dari cara mereka menggemari idolanya saja, melainkan dalam bermedia sosial seperti yang dapat dilihat dari berbagai aktivitas yang telah dilakukannya disalah satu media sosial Instagram dan respon fan K-Pop dalam menyikapi beberapa informasi yang hoax dan negatif dari idola K-Pop. Konformitas yang dilakukan oleh penggemar BTS dilakukan terhadap aspek fashion dan gaya hidup. Penggemar BTS banyak yang mengidolakan ketujuh tokoh yang tergabung dalam grup tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun