Dari sebuah Gank yang bertuliskan Gank Mawar, melaju sebuah sepeda motor dimana pengemudinya berjaket  hijau dan helm pun berwarna hijau. Rupanya itu ojek online yang baru-baru ini sedang berkembang. Gojek tersebut melaju cukup kencang. Setelah kurang lebih 1 jam,  tibalah di depan sebuah rumah yang tidak begitu besar dengan halaman yang cukup luas.  Penumpang Gojekpun turun lalu membayar sejumlah uang.Â
Setelah gojek pergi, si penumpang tadi  membalikan badannya, ia lama menatap jauh dari tepi halaman  ke dalam rumah. Dilihatnya seperti sedang ada kesibukan didalamnya. Lalu ia menarik nafas panjang, lalu menundukkan  kepala melihat sandal butut yang dikenakannya. Tak lama seseorang keluar dari dalam rumah setengah berlari menuju ke arahnya.... Tapi Salim tetap tertunduk dan memejamkan matanya. Dia seolah tidak sanggup melihat siapa yang berada di hadapannya.
"Mas Saliiiiiiiimmm" terdengar suara itu pelan memelas dan seperti menyimpan sejuta pertanyaan. Salim mengangkat wajahnya, di tatapnya gadis cantik yang begitu sempurna dimata salim. Yaaa dialah gadis yang diinginkan seribu pria pemuja kecantikan.
"Arlinaaah....." bisik salim dengan mata berkaca-kaca. Terlihat jelas wajah Arlinah penuh keheranan dan penuh pertanyaan. Sekilas pula nampak wajah Arlinah memendam kekecewaan.
"Mas Saliiiimmm.... mana mobilmu?? Baju mu?? Ada apa inii..." Â Arlinah berhenti mencecar Salim dengan pertanyaan-pertanyaan. Dibenak Arlinah sepertinya sudah menduga Sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi. Arlinah meneruskan perkataannya.
"Mas Salim yang benar sajaaa...di dalam rumahku, keluarga besarku semuanya menunggumu...semua sudah siap dengan lamaranmu..... Kau datang seorang diri naik ojek, baju kaosmu kucel, sendalmu saja sudah butut begituuuuu". Â Sepertinya Arlinah hampir tak kuat lagi, tangis hampir pecah dari mulutnya...airmata sudah berlinang di kedua kelopak matanya, suaranya makin memekik menahan kecewa.
"Saliiimm jelaskaaannn.... Ada apa iniiiii" Â Arlinah mendorong dada Salim yang masih berdiri di hadapannya.
"Arlinaaaah....."
Terdengar suara salim yang bergetar pelan, membuat Arlinah terdiam seketika menunggu kata-kata selanjutnya dari mulut Salim.
"Arlinah....inilah aku yang sebenarnya. Duluuu... Sebelum aku menikah dengan istriku,,, ya seperti inilah aku. Aku mendapat kehidupan yang jauh lebih baik dari orng tua istriku, dari doa-doa istriku, dari dukungan istriku.... Andai aku harus meninggalkan istriku,,,, ya inilah aku yang sebenarnya. Semua kehidupanku selama ini adalah milik anak istriku.... Andai kau mau menerimaku seperti ini ya kita akan hidup bersama dari nol. Kalo tidakk....biarkan aku bersama anak istriku, kau jangan menggoda aku lagi, aku tidak akan pernah tahan dengan godaanmu..."
......