Begitulah kehidupan manusia hari ini
Seharusnya, kita tidak berharap
Tapi, karena harapanlah semuanya bergerak
Namun, tidak siap untuk mengalami kekecewaan?
***
Yang tertinggal harusnya memang di belakang
Manusia bisa berubah!
Berubah ke mana? Ini sukar sekali, kau lihat semakin rusak kan?
Berhenti merasa bisa merubah mereka, menyingkirlah dari sana
***
Tidak perlu merasa seperti pahlawanÂ
Sebentar lagi pun, kau akan mereka buang
Kenapa kau selalu merasa semua orang seperti penjahat?
Tidak semua, namun kebanyakan mereka di sana adalah penjahatÂ
***
Kau sakit hati karena manusia?
Aku bukan seseorang yang mereka kenal
Tidak ada aku yang lama, ini adalah versi terbaru
Jangan mengerikan seperti ini, nanti tidak ada yang berani mendekat
***
Yang bersama denganku hari ini adalah mereka yang menghormatiku sebagai manusia selayaknyaÂ
Kehidupanku hari ini sangat menyenangkanÂ
Tidak khawatir tentang apa yang telah hilang
Karena, aku telah mempersiapkan jauh-jauh hari ketika kejadian itu tiba
***
Bagaimana kau bisa setenang ini?
Seperti orang kosong tidak ada emosi ledakan sama sekali
Aku percaya kepada diriku sendiri, setiap hal ada polanya
Mengalirlah, pasti pelan-pelan menemukan, itulah kuncinya
***
Puisi ini menggambarkan keadaan dan situasi di mana sebagai manusia akan ada hal-hal yang waktunya telah selesai. Yang mana artinya bahwa di setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Keadaan dan situasi ini memang hal yang mungkin terpaksa kita senangi karena kita belum siap dengan penerimaan bahwa seseorang atau sesuatu hal itu ternyata telah habis masanya. Sebagai manusia memang kita menyenangi hal-hal yang berada di isi kepala yang sesuai dengan harapan kita.Â
Namun, di dunia yang penuh rahasia dan tidak bisa kita tebak ini maka kitalah manusia-manusia yang sangat memiliki keterbatasan untuk tahu akan masa depan bahkan ketika apa yang hari ini kita punyai, kita miliki dan kita genggam, esok hari pun bahkan bisa saja terlepas dari diri kita. Ini bukan hal yang menakut-nakuti namun di kehidupan yang kita tidak tahu esok hari kita masih bisa merasakan apa yang telah kita usahakan, tentu itu sudah menjadi rahasia yang tidak kita miliki, karena itulah keterbatasan kita sebagai manusia.
Tentu, saya tidak tahu teman-teman menjalani hidup dengan ritme atau irama kehidupan yang seperti apa, akan tetapi, satu hal yang saya amati dan itu menarik menurut saya yakni berkaitan dengan orang-orang yang memiliki prinsip bahwa kehidupan ini bagaimana keadaannya pun tetaplah harus dibawa, dijalani dan ditanggapi dengan kondisi dan situasi yang tenang, nyaman dan damai walaupun seharusnya kita bisa terbawa arus dalam keadaan yang sedang mengitari kita.
Misalnya, seharusnya kita boleh untuk marah, kecewa, sedih dan meluapkan itu semua kepada seseorang yang menyakiti kita, namun sebagai manusia, itulah pilihan kita, untuk bisa mengendalikan apa yang menjadi rasa sakit kita atau meluapkan rasa sakit itu dalam bentuk ucapan yang kasar, tidak beradab, tidak beretika dan sebenarnya juga tidak menyelesaikan apapun dalam diri kita. Ketika terluka kita barangkali belum menemukan pola atau cara sebagai obat untuk menyembuhkan namun teman-teman selama saya hidup, apa pun yang tidak saya senangi, yang menyembuhkan adalah waktu itu sendiri.
Kita butuh waktu untuk kembali melihat diri kita, karena selama ini hati dan pikiran kita teralihkan pada sesuatu di luar diri kita, entah itu bentuknya, seseorang atau sebuah pekerjaan, pencapaian, harta dan apapun itu yang membuat kita tidak kembali melihat diri sendiri karena kita terfokus pada hal-hal di luar dari diri kita. Itu berarti, kita perlu kembali pada diri sendiri, memastikan diri kita aman, nyaman dan tenang berada di zona yang membuat kita kembali tumbuh dan berkembang. Jadi, apa pun yang akan dan sudah terlepas, belajar untuk tidak khawatir bahwa hal itu tidak jadi milik kita.
Di dunia ini, barangkali sulit untuk menerima hal yang di dalam bayangan kita akan sangat membuat kita seolah-olah hidupnya akan terhenti, tapi percayalah bila suatu hal itu benar-benar milik kita akan sangat tidak disangka pasti menemukan caranya sendiri kembali atau digantikan dengan hal yang lebih baik dari sesuatu hal yang telah hilang itu. Oleh karena itu, tetap tenang dan damai menjalaninya, walaupun sulit dilakukan, percayalah ini akan lewat dan kita akan berhasil melewatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H