Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kadaluwarsa

21 Juni 2024   22:15 Diperbarui: 21 Juni 2024   22:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki bajingan sepertimu memanglah tak pantas dijadikan nahkoda berumah tangga 

***

Puisi ini menjelaskan terkait dengan seorang perempuan yang dianggap sebagai beban oleh lelaki yang patriarki, kasar dan serba kekurangan, baik akhlak ataupun uang. Tentunya, lelaki yang tidak berguna dan hanya menjadikan perempuan sebagai alat pemuas nafsu atau pencetak keturunan yang bahkan menganggap perempuan dengan pandangan yang sebelah mata dan sangat sepele.

Sebagai perempuan, saya sangat mengapresiasi para lelaki yang mengizinkan perempuannya untuk memiliki karier dan pendidikan yang bagus, tanpa merasa minder atau insecure bahwa perempuannya juga sangat bangga terhadap pencapaian pencapaian yang dilakukan oleh dirinya.

Artinya, lelaki yang seperti ini adalah tipekal yang akan mendukung mati-matian perempuannya untuk juga bertumbuh dan berkembang terhadap apa yang telah perempuannya cita-citakan serta turut bangga karena mempunyai perempuan yang cerdas, mandiri dan sehebat itu. 

Oleh karena itu, bahwa anggapan perempuan sebagai beban itu, tentunya akan hanya dilontarkan oleh laki-laki yang minder dan insecure karena dia tidak akan pernah mampu berumah tangga karena hidupnya sampai kapanpun akan di sana-sana saja, tidak mau usaha dan tidak mau memperjuangkan kehidupannya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun