Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kosong

8 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahkan, ke depannya kau akan lebih ahli melebihi dari yang kau duga 

Lucunya, mereka salah orang

 *** 

Tidak perlu terlalu keras pada diri sendiri 

Ini permainan lama, kau tahu celahnya kan? 

Kubur semuanya, hidupkan kembali dirimu 

Kosongkan, cukup dengan dirimu

 *** 

Puisi ini menggambarkan bahwa sebagai manusia, yang memimpin diri sendiri adalah diri kita sendiri. Cukup klise terdengarnya namun banyak sekali orang-orang di luar sana yang tidak merasakan bisa memimpin dirinya sendiri karena mengizinkan dirinya terbiasa untuk diperbudak dengan dipimpin orang lain. Bahkan, seolah-olah orang lain lebih punya hak untuk mengatur dirinya karena ia memperbolehkan dirinya diperlakukan dan dipimpin dengan tidak layak. 

Jangan pernah mau untuk memberikan diri sendiri tekanan yang tidak seharusnya ada di dalam hidup kita. Bahwa, dirimu adalah tanggung jawabmu dan yang berhak atas dirimu adalah dirimu sendiri. Jadi, tidak perlu orang lain kamu izinkan bahkan seolah-olah kamu diperbudak untuk mau terbawa dalam hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan pada dirimu.

Sebagai manusia, kadang kala kamu terbiasa terbuai dengan kebodohanmu yang jelas-jelas orang lain kamu izinkan untuk memiliki kendali atas hidupmu. Hidup dalam setiran orang lain itu adalah pilihan yang buruk. Jadi, sebelum benar-benar terlambat dan detik ini kamu sadar bahwa kamu telah diperlakukan tidak layak, diinjak-injak, diabaikan, tidak dihargai dan tidak dihormati sama sekali segera pergi dari sana. Hormati diri sendiri, jangan seperti pengemis seolah-olah kamu tidak akan pernah bisa hidup ke depannya tanpa siapa pun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun