Kenapa, tidak mulai berpikir bahwa di bumi itu juga sama indahnya seperti langit. Bukan karena ketika kamu merasa seperti bumi yang berada di bawah dan langit yang berada di atas itu tidak bisa memiliki kualitas yang sama-sama baik dan sama-sama indahnya untuk dikagumi.
Tidak perlu merasa tidak pantas dan tidak layak untuk sesuatu yang menurut kamu tumpang tindihnya itu begitu besar seperti langit dan bumi. Cinta itu tidak akan pernah pakai ukuran kecuali logika yang berbicara. Jadi, ketika kamu maunya dia maka tunjukkan pada dia bahwa kamu juga punya nilai-nilai dan kualitas yang sama indahnya, sama layaknya dan pantas untuk dikagumi banyak orang termasuk orang yang kamu sukai.
Kalau merasa diri sendiri banyak kekurangannya dan kekurangan itu bisa diperbaiki maka berkembanglah lebih baik. Di momen inilah kamu akan merasa ternyata proses itu sangat menyenangkan sembari terus mengagumi orang yang kamu sukai. Jadi, kamu juga tidak merasa terburu-buru dan takut kalau ada orang lain yang akan memandanginya.
Di langit ada kehidupannya sendiri dan di bumi juga ada kehidupannya sendiri. Sama-sama punya nilai dan sesuatu yang bisa dibanggakan dan itu jadi hal yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Maka, ketika kamu dan dia seperti langit dan bumi percayalah bahwa kamu dan dia sama-sama layak dan pantas untuk bersama ketika tujuanmu adalah hanya memandangi langit dan tidak tergoda memandangi benda-benda  lain yang ada di langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H