Menurutmu, kau punya penilaian sejauh apa?
Sejauh ini, aku punya penilaian yang membuatmu juga tak menyangkaÂ
Akan, kusimpan sampai kapanpun
Cobalah kau berbagi, aku penasaran
***
Dengarkan. Sudah, kau dengar?
Apa? Kau tak berbicara apapun
Payah, kau ini. Sinilah, biar kubisikan
Hei, apa yang kau katakan ini?
***
Apa? Kau marah padaku?
Lalu, aku harus apa? Bahkan, kau tidak berbicara ketika sudah kupasang dua telingaku
Munafik. Kau pikir aku akan bicara padamu?
Kenapa, kau ini? Seperti orang tidak berpikir
***
Hei, sejak kapan aku harus bercerita?
Ya, kapanpun kau mau, aku bersedia
Cuih. Tidak usahlah, aku tidak sudi
Jangan ucapanmu ya, lancang sekali kau?
***
Kau tak layak disebut temanku
Kenapa, kau ini? Aku temanmu yang selalu ada untukmu
Hei, sejak kapan kau selalu ada?
Sejak, kapan bodoh?Â
***
Kau dengar sini ya. Aku berhenti jadi temanmu
Kau tak layak bahkan tulusmu palsu
Sudah lama aku tahu, namun aku diamÂ
Kau bagian orang yang bahkan aku ingat sampai mati kemunafikannya
***
Lihatlah, aku akan menjadi bagian yang hilang dari dirimu
Mulai detik ini, aku lebih percaya dengan diriku sendiri
Sampai kapanpun, aku akan ingat ini
Lekas hilanglah manusia keparat, asinglah selamanya
***
Puisi ini menggambarkan seseorang yang mengetahui sejak lama bahwa di sekitarnya sesuai dengan perkiraannya selama ini. Semakin lama, semakin terlihat tapi ia tahu harus bertindak seperti apa karena resiko yang ditimbulkan apabila tetap berada di sana akan membuat seseorang tersebut semakin tidak menyangka.
Dampak yang ditimbulkan dari berada di sekitar orang-orang yang munafik memang akan membawa diri kita kepada efek dari pengaruh yang sebenarnya kita tidak mau mengikuti tapi secara energi kapanpun kita akan terbawa arusnya. Itu terjadi secara natural dan bahkan semakin lama akan terasa dan ya, akhirnya kamu akan kehilangan kamu yang sebenarnya.
Menyerupai suatu hal yang selama ini kamu tidak sukai dan ternyata di momen itu kamu telah menjadi bagian dari yang tidak kamu sukai. Maka, jika sudah menemukan sinyal-sinyal seperti itu, batasilah. Jauhi, banyak hal yang akan memperburuk dirimu apabila semakin lama itu terjadi, bersiaplah untuk kehilangan dirimu sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H