Pernah mendengar kalimat dari seorang perokok aktif "Merokok ataupun tidak merokok ya, ujung-ujungnya tetap mati juga, jadi sama saja, ujung-ujungnya juga mati, toh banyak juga yang tidak merokok matinya juga cepat" kalimat itu adalah andalan dari seorang perokok aktif yang menjadi jurus utama untuk membenarkan bahwa tidak masalah bahwa seseorang untuk merokok.
Tentunya, kita dapati bersama bahwa biasanya perokok itu didominasi oleh pria dan tidak menutup kemungkinan juga perokok aktif juga marak di kalangan wanita, seolah-olah merokok adalah sesuatu yang ngetrend dan menjadi suatu barang yang dapat mengalihkan pikiran yang ruwet dan ketika dengan menghisap sebuah rokok dapat membuat pikiran jauh lebih tenang.
Padahal, dibungkus rokok itu sendiri pun sudah diberikan sebuah ilustrasi atau gambaran ketika seseorang merokok akan besar kemungkinan mengalami penyakit-penyakit yang sangat beresiko untuk paru-paru dan jantung dan itu sebenarnya benar-benar sudah jadi hal yang menakutkan, ketika kita melihat gambar seseorang yang telah merokok dengan jangka waktu yang lama dengan kondisi organ tubuh bagian dalam yang mulai menghitam dan bolong akibat banyaknya asap rokok yang dihirup setiap hari.
Berdasarkan, hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada penambahan jumlah perokok dewasa sebesar 8,8 juta orang yakni sekitar 60,3 juta di tahun 2011 dan mengalami kenaikan di tahun 2021 menjadi 69,1 juta perokok.Â
Yang mana jumlah perokok dewasa di Indonesia memang telah mengalami peningkatan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Walaupun demikian preverensi merokok di Indonesia juga mengalami penurunan dari 1,8% menjadi 1,6% akan tetapi tetap saja pada tiap tahunnya mengalami penambahan dan sedikit penurunan.
Tak dipungkiri bahwa seorang perokok aktif ketika menghirup rokok yang setiap hari ia konsumsi itu sangat memberikan dampak yang sangat buruk pada kesehatan dan tentu membuat tubuhnya bahkan wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya. Efek yang ditimbulkan pun tidak main-main, mulai dari mengalami penurunan detak jantung dan sulit untuk stabil pada tingkat normal karena rokok yang mengandung nikotin tersebut telah meracuni sistem peredaran darah setiap menghisap rokok.Â
Selain itu juga, setelah 2 jam tidak merokok akan dirasakan seorang perokok aktif bahwa ujung-ujung jari dan tangan kakinya mulai terasa hangat karena adanya sirkulasi darah periferal yang membaik namun pada detik itu juga perokok akan rentan mengalami sakau terhadap nikotin yang dikandung dalam rokok tersebut. Maka, dapat kita lihat bahwa seorang perokok aktif itu akan bisa berkali-kali menghirup batang demi batang rokok yang dia punya dalam satu bungkus rokok tersebut.
Bahkan, dalam durasi yang lama sekitar 8 sampai 12 jam ketika seorang perokok aktif berhenti merokok maka kadar karbon monoksida dalam tubuhnya mulai menurun dan tergantikan dengan oksigen namun ketika itu juga karbon monoksida itu dapat menyebabkan masalah pada jantungnya.
Selain itu resiko serangan jantung bagi perokok aktif ketika tidak dalam keadaan merokok ia mulai melunturkan lendir dan zat-zat racun yang menghalangi jalur pernapasan dan ketika nikotin yang menyebabkan kecanduan kimiawi tersebut juga dapat menyebabkan gejala flu umum seperti sakit tenggorokan, batuk dan masalah pernapasan.
Mengingat bahwa asap rokok mengandung begitu banyak bahkan ribuan bahan kimia berbahaya yang apabila semakin sering terpapar maka memiliki risiko yang tinggi terhadap gangguan kesehatan yang dialami oleh orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif yang biasa disebut dengan perokok pasif. Tentu, efek dan risiko yang dirasakan oleh perokok pasif pun justru turut mengalami dampak buruk ketika berada di dekat perokok aktif seperti dapat terjadinya kanker paru-paru sebanyak 20-30% akibat dari menghirup asap rokok.Â
Selain itu juga, perokok pasif juga lebih dapat mengalami resiko terjadinya penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada dan gagal jantung. Tidak hanya itu bahwa efek dari berada di dekat perokok aktif yang dirasakan perokok pasif ialah dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk,sakit tenggorokan dan kepala terasa pusing.
Sangat banyak efek dan risiko buruk dari merokok apalagi apabila seorang perokok aktif tidak memperkirakan dampak buruk yang dirasakan oleh orang-orang sekitarnya akibat dari merokoknya yang aktif. Berhenti merokok adalah sebuah keputusan yang tentu sangat berat dan sulit dilakukan oleh seorang perokok aktif namun untuk punya kemungkinan berhenti pun pasti selalu ada yakni dengan melakukannya secara efektif untuk bertekad berhenti merokok.
Maka, itu harus benar-benar tergerak dari diri sendiri karena pun percuma ketika orang lain menasehati akan efek buruk dari merokok itu sendiri maka bila diri sendiri saja tidak tergerak untuk sayang akan kesehatan diri sendiri dan orang sekitar maka akan sama saja dan alasan untuk terus merokok akan terus terjadi dengan membenarkan alasan tersebut.Â
Jadi, jangan sampai melihat kondisi kesehatan sendiri terlihat ironis dan memprihatinkan akibat dari merokok yang terus-menerus tersebut baru terpikir untuk berhenti merokok. Memang sulit namun tidak ada salahnya untuk bertekad dan memiliki niat yang baik akan kesehatan diri sendiri.
Sebenarnya cukup menyedihkan ketika orang-orang sekitar juga sangat menyayangkan bahwa kamu tidak bisa berhenti merokok karena tentu dalam jangka waktu bertahun-tahun pasti itu memiliki risiko yang besar kemungkinannya kapanpun kamu meninggalkan dunia ini hanya gara-gara kamu terus merokok secara aktif. Walaupun berat dan sulit untuk dihentikan semoga dapat melewati itu dengan memikirkan matang-matang dan kembali pada pola hidup yang lebih sehat dan menyenangkan tanpa memiliki ketergantungan terhadap rokok tersebut.
Sumber ReferensiÂ
Quamila, A. 2021. Hanya Dalam Hitungan Jam, Ini Efek yang Terjadi Setelah Anda Berhenti Merokok Hello sehat. Diakses pada 16 April 2021.
Lukyani, L. 2022. Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Merokok? Kompas.com 28. Diakses pada, 31 Desember 2022.
Bella, A. 2023. Bahaya Menjadi Perokok Pasif dan Langkah Pencegahannya Alo Dokter. Diakses pada, 14 Maret 2023.
Honestdocs Editorial Team. 2019. Berhenti Merokok? Ini Efek yang Dirasakan. Honestdocs. Diakses pada, 26 Mei 2019.
Handayani, V.,V. 2019. Alasan Perokok Pasif Lebih Berbahaya Dari yang Aktif Halodoc. Diakses pada, 31 Mei 2019.
Bahaya Menjadi Perokok Pasif dan Langkah Pencegahannya. Ners Unair. Diakses pada, 13 Maret 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H