Bukan dendam yang ingin selalu ku pupuk kepadamu melainkan cinta yang semakin tulus dan menyeluruh
Semakin hari aku seperti bersaing untuk kamu letakkan sebagai tujuan
Yang kau tahu aku bukanlah barang namun di matamu aku tidak bernilai
***
Apakah perlu, mulai detik ini aku mematokkan harga paling tinggi untuk diriku sendiri?
Seharusnya, tidak perlu kukatakan berapa hargaku
Sampai kapanpun, kau tidak akan pernah bisa membeliku
Pastikan, harga tulusmu setara dengan harga tulusku
***
Puisi ini menggambarkan seseorang yang merasa bahwa di dalam sebuah hubungannya sudah mulai pelan-pelan tidak menjadi prioritas pasangannya. Penyebabnya adalah pelan-pelan pasangannya sudah tidak mau melibatkan dirinya untuk menemani hari-hari pasangannya.Â
Barangkali, seleranya sudah berubah dan seolah-olah yang tadinya pasanganmu menjadikan kamu selalu sebagai tujuannya akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dia malah mencampakkanmu seperti barang yang kapanpun kamu bisa digantikan.