Bila sesalmu sudah tiba, tak perlu kau mencariku
Lenyaplah selamnya, tak perlu kau kenal lagi penjahat sepertiku
***
Kebohonganmu sungguh manis
Sampai aku terlena dengan rasanya
Perih dan sakit yang entah kapan pulihnya
Selamat, kau menang menipuku
***
Puisi ini menggambarkan seorang laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan. Yang paling disayangkan adalah apabila dalam sebuah hubungan tidak dilandasi dengan sebuah kejujuran. Di hubungan ini, laki-laki tersebut sering kali bahkan berulang kali berbohong kepada perempuannya.Â
Rasanya, pasti sakit dibohongi oleh seseorang yang kita sayangi. Yang mana seharusnya setiap hari dalam hubungan itu, kita memupuk rasa percaya, rasa kasih sayang yang semakin bertumbuh dan berkembang akan tetapi dengan adanya salah satu dari pasangan berbohong kepada perempuanya, jelas itu akan memunculkan keraguan dan ketidakyakinan tentang sebuah tujuan, apakah benar perempuannya adalah tujuan yang selama ini yang akan ia memperjuangkan.
Sangat tidak masuk akal, apabila sebuah hubungan yang ingin dibangun dalam jangka waktu yang panjang dan lama, yang mana ingin selalu bersama tapi tidak dilandasi dan didasari dengan sebuah kejujuran di dalamnya maka sangat mustahil hubungan itu dapat awet dan langgeng karena sebuah kejujuran adalah poin penting dalam sebuah hubungan yang awet dan langgeng.