Kau bangga atas janji manis pembohong ulung itu
Kau dan dia sama liarnya, manusia ular berhati iblis
Kau tertawa, namun tak lama lagi kehancuran mendatangimu
***
Tunggulah masanya, kau dan dia meratapi nasib yang mengenaskan
Kau pikir tidak ada pembalasan atas perlakuanmu terhadap perempuan lain?
Sekarang kau masih tenang dan merasa jumawa atas persaingan kotor
Pastikan itu tidak bertahan lama, tunggulah kehancuran bertubi-tubi melenyapkanmu
***
Sayang sekali wahai, Nona manis
Sehaus itukah kau, akan kasih sayang laki-laki murahan?
Kau tidak sepintar itu, wahai jalang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!