Nah, yang menarik dari pembahasan mengenai narssistic personality disorder ini yakni di mana sebenarnya klaim bahwa seseorang itu terkena NPD itu harus melalui tes psikologi yakni tes NPI (narsissistic personality inventory) yakni diberikannya pertanyaan-pertanyaan mengenai situasi untuk melihat kecenderungan seseorang itu terkena NPD atau tidak.
Satu lagi yakni tes SCID-II (structured clinical interview for DSM-IV Axis personality disorders) melalui proses interview terkait dengan apakah seseorang itu mengalami NPD atau tidak dan biasanya dua tools ini digunakan psikolog atau psikiater untuk mengetahui terkait seseorang yang mengalami gangguan kepribadian tersebut.
Tentu, sebenarnya kebanyakan dari orang-orang yang mengalami narsissistic personality disorder atau NPD ini kerap kali tidak sadar bahwa ia sebenarnya terkena gangguan kepribadian tersebut. Sehingga susah untuk kita bisa mengatakan apakah seorang NPD itu bisa sembuh atau tidak karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak sadar bahwa mereka mengalami gangguan kepribadian tersebut.
Menurut, riset yang ada bahwa seorang narsissistic personality disorder atau NPD tu kebanyakan dialami oleh pria sebesar 7,7% dan wanita sebesar 4,8% yang artinya pria lebih banyak terkena gangguan kepribadian ini secara populasi di dunia ini. Akan tetapi seorang NPD sebenarnya ada tapi tidak sebanyak yang kita kira bila dibuat perbandingan dari 1000 orang, maka dari 1000 orang tersebut hanya sekitar 15 orang yang benar-benar adalah seorang narsissistic personality disorder.
Maka, mesti melalui tes seperti yang saya sebutkan di awal bahwa 2 tools sebagai dasar profesional seperti psikolog dan psikiater untuk mengetahui apakah seseorang itu terkena NPD.Â
Walaupun demikian, sebenarnya apakah ketika kita berhadapan dengan seseorang yang memiliki NPD yang berlebihan, apakah berbahaya atau tidak? Itu sangat berbahaya apalagi ketika kita berelasi dengan seseorang NPD tersebut, sebenarnya susahnya juga ketika kita tidak bisa menebak-nebak, apakah dia seorang NPD atau tidak, karena kebanyakan jarang seorang NPD untuk sadar bahwa sebenarnya ia adalah seorang NPD.
Walaupun, demikian tentunya kita juga perlu untuk mengenali gejala dan tanda-tanda seseorang yang mengalami NPD apalagi ketika ia telah dinyatakan sebagai seseorang yang NPD oleh psikiater atau psikolog walaupun itu jarang terjadi akan tetapi kita harus lebih aware terhadap orang-orang di sekitar kita yang cukup menguras energi  ketika berhadapan dengan seseorang tersebut karena ia dapat memanipulasi diri kita bahkan bisa membalikkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi.
Seseorang yang NPD itu sebenarnya sangat mudah tersinggung, apabila ada orang-orang yang mengkritik dirinya terkait dengan kekurangan yang ada dalam dirinya. Sehingga, dalam hal ini reaksi darinya ketika kita menyinggung atau mengkritik soal kekurangannya terhadap kinerja atau kekurangan dalam bentuk hal lainnya itu akan memicu respon dirinya yang tidak dapat dikendalikan seperti akhirnya dia emosi yang meledak-ledek bahkan sampai bisa membalikkan fakta yang ada hingga biasanya kita yang menjadi seseorang yang seolah-olah salah.
Karena, dia paling tidak suka apabila ada orang lain yang mengkritik soal apapun pada dirinya karena dia selalu merasa bahwa dirinya itu adalah seseorang yang paling terbaiklah dalam melakukan apapun, yang padahal sebenarnya kita tahu bahwa setiap orang tentunya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Nah, ketika kita memberikan kritik soal adanya kekurangan tersebut kepada dirinya itu akan membuat seseorang NPD sangat-sangat manipulatif dan playing victim dan berusaha tidak menerima soal kritikan tersebut.
Jadi, tidak heran apabila seorang NPD ini memiliki kepedulian yang sedikit sekali terhadap orang lain karena tentunya ia lebih merasa sempurna daripada orang lain terhadap hal-hal yang lebih bermanfaat pada dirinya dan dia tidak mau terlalu mempedulikan orang lain karena yang paling terpenting adalah dirinya. Benar-benar seperti orang yang bodo amat terhadap hidup orang lain karena yang paling terpenting adalah orang-orang terpusat pada dirinya, orang-orang memperhatikan dirinya yang selalu terlihat serba sempurna.
Nah, apabila kita berhadapan dengan orang-orang yang seperti ini yakni jangan pernah berharap bahwa kita dapat mengubah orang tersebut dengan pendekatan-pendekatan yang menurut kita works untuk seorang NPD. Karena hal ini sudah sampai pada situasi dan kondisi yang akan membuat mental kita agak terganggu karena seorang NPD ini benar-benar akan mengeksploitasi kita bahkan mengendalikan kita untuk selalu berpusat pada dirinya.