Alasan ia tidak ingin berbagi ke orang lain dengan segala hal yang membuat pikirannya kacau yakni karena ia belum menemukan seseorang yang benar-benar membuat ia tenang untuk menangis dan terbuka bercerita karena ketika ia akhirnya mengeluarkan suara orang-orang di sekelilingnya tidak begitu peduli dengan apa yang ia pikirkan.Â
Semoga puisi ini mewakili perasaan teman-teman semuanya. Semoga, segera bertemu dengan seseorang yang rela meminjamkan dua telinganya untuk mendengarkanmu bukan menjadikan luka dan traumamu hal yang biasa dan berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!