Terkadang penulis menyematkan gambar yang memiliki resolusi terlalu kecil sehingga gambar terlihat pecah dan kurang menawan saat dipajang di artikel. Di samping itu, gambar dengan resolusi 2000 juga terlalu besar umumnya gagal muat. Nah, menurut Mbak Widha, ukuran yang pas adalah 1000 piksel sehingga gambar akan lolos untuk memperindah sebuah konten di Kompasiana.
2. Mencantumkan Sumber Pada Gambar
Jika gambar bukan milik pribadi sebaiknya dicantumkan sumber yang sesungguhnya. Terkadang, sumber yang didapat juga belum tepat sehingga coba search google for image maka temukan resolusi terbesar dan kembali cari pemilik gambar sesungguhnya.
3. Sebaiknya Foto Jepretan PribadiÂ
Gambar paling diterima adalah hasil jepretan pribadi. Kemudian mencantumkan sumber atas nama pribadi karena lebih kece.
4. Ambil Gambar Grup Kompas
Mendadak tidak punya gambar yang berkaitan dengan artikel maka sebaiknya gambar diambil dari Grup Kompas seperti Harian Kompas, Kompas.com, Kompas TV, Natgeo Indonesia, Grid, Warta Kota dan Tribun News. Lagi-lagi jangan lupa cek sumber foto, kali aja media tersebut juga mengambil dari gambar yang tersedia di google.
5. Cari Penyedia Gambar Gratis
Solusi terbaik lainnya adalah mencari gambar dari penyedia gambar gratis seperti Pexels, Freepik, Unsplash dan Flickr. Jika menggunakan gambar sebaiknya mencantumkan nama dari pengunggah gambar/foto tersebut.
Nah, kalau teks dan gambar sudah oke maka sekarang memikirkan agar tulisan dapat menjadi artikel utama. Kan keren kalau artikel ada di etalase paling atas Kompasiana. Setidaknya bisa pamer sama keluarga selama Work From Home alias #diRumahAja. Â
8 Cara Tulisan Mejeng Jadi Artikel Utama Kompasiana