Teknologi mengurai kemacetan itu dinamakan Uber. Uber sendiri sudah cukup lama menggagas tentang ride sharingatau car pooling. Hal ini sudah diaplikasikan di negara-negara maju dengan tingkat mobilitas dan kemacetan yang cukup tinggi. Alhasil, konsep ini berhasil menurunkan tingkat kemacetan.
- Memasukkan tujuan saat melakukan permintaan perjalanan, agar aplikasi dapat memasangkan Anda dengan pengguna lain dengan perjalanan yang searah. Hal ini juga memungkinkan untuk mengetahui biaya perjalanan di muka sebelum melakukan pemesanan (Biaya perjalanan ini sudah dijamin meskipun Anda akan terpasangkan ataupun tidak).
- Setiap pengguna hanya dapat memilih satu tujuan dan tidak dapat mengubah lokasi penjemputan atau tujuan setelah melakukan permintaan perjalanan.
- Karena mungkin akan berbagi perjalanan dengan orang lain untuk menghemat biaya, tambahkan waktu beberapa menit ke dalam rencana waktu perjalanan.
- Setelah terpasangkan dengan pengguna lain, maka kita akan menerima notifikasi nama pengguna tersebut dan siapa yang akan dijemput pertama. Untuk memastikan agar ruang di mobil cukup untuk semua, satu pengguna hanya diperbolehkan untuk memesan 2 kursi.
Dengan konsep yang ditawarkan Uber, maka setiap orang cenderung akan memilih konsep ride sharing atau car pooling. Selain ongkos yang lebih murah, lebih nyaman dengan mobil pribadi yang ditawarkan tanpa harus sesak di dalam bus, konsep ini juga memberikan dampak positif bagi psikologis warga Jakarta.
Warga Jakarta setidaknya lebih nyaman dengan mobil full AC bahkan musik, tanpa harus berdesakan menanti bus. Dari segi kesehatan, pekerja dapat beristirahat di dalam mobil atau memiliki kenalan baru sehingga kehidupan sosial dapat berjalan dengan baik. Di samping itu, yang biasanya satu mobil berisi hanya 1-3 orang, maka dengan ride sharing maka mobil dapat penuh sesuai dengan jenis mobilnya serta mengurangi beredarnya jumlah mobil di Jakarta.
Harapannya program dan aplikasi ini berjalan dengan baik, semoga kelak dapat melihat Jakarta lebih baik. Peringkat kemacetan Jakarta di dunia menurun drastis, dan tentunya warga Jakarta semakin sehat baik jasmani, psikologi dan mental.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H