Mohon tunggu...
Arda Sitepu
Arda Sitepu Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer Email : anggraini.arda@gmail.com. Blog : https://www.ardasitepu.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gotong Royong Kesehatan, Tiga Kata Penuh Cinta

20 September 2016   11:59 Diperbarui: 20 September 2016   12:25 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Fasilitas perawatan untuk setiap kelas/ruangan perawatan sangat jauh perbandingannya dengan Rumah Sakit Swasta. Begitu juga dengan pelayanan yang kurang memadai di Rumah Sakit Negeri.

* Sekarang, di bawah naungan BPJS Kesehatan. Semua rumah sakit baik negeri dan swasta, klinik diwajibkan menerima pasien BPJS Kesehatan.

Berdasarkan pengalaman pada saat orang tua saya kemarin di rawat di Rumah Sakit Swasta, fasilitas sangat lengkap. Bapak yang notabene tidak lagi bekerja berada satu kamar dengan salah seorang pengusaha di Medan. Dalam arti tidak ada pembedaan antara peserta BPJS Kesehatan dengan pribadi lainnya.

Selesai dioperasi, dokter spesialis langsung datang mengunjungi ke ruangan memastikan kondisi pasien sebaik mungkin. Pelayanan di rumah sakit tersebut sangat baik dari sisi ruangan, makanan dan lainnya.

Sekarang, peserta BPJS Kesehatan dapat memilih rumah sakit mana yang ingin dituju, karena hampir seluruh rumah sakit sudah menerima layanan peserta JKN-KIS.

Saran untuk BPJS Kesehatan:

  1. Agar waktu rawat inap dapat lebih dari 3 (tiga) hari setidaknya sampai kondisi pasien dapat sembuh maksimal.
  2. Administrasi untuk rujukan rumah sakit lebih dipermudah.
  3. Jadwal pengobatan di poli klinik di setiap rumah sakit dibuka sampai sore agar tidak terjadi pengantrian yang panjang.
  4. Untuk penyakit yang harus dilakukan operasi lanjutan tidak harus menunggu sampai bulan berikutnya agar penyembuhan lebih maksimal.

Setelah berkonsultasi dengan dokter, orang tua saya sudah dapat kembali pulang ke rumah. Dana yang dibutuhkan untuk pengobatan orang tua saya sekitar Rp15 Juta.

Apabila dibayarkan secara tunai, maka mungkin kami tidak mampu membayarnya. Namun, berkat iuran BPJS Kesehatan yang dipotong setiap bulan dari gaji Ibu sebagai PNS serta bantuan gotong royong seluruh masyarakat Indonesia peserta BPJS Kesehatan, Bapak saya dapat sembuh dan kembali beraktivitas.

Gotong Royong Kesehatan ini merupakan 3 (tiga) kata penuh cinta. Cinta kasih yang ditanamkan sebagai peserta BPJS Kesehatan kepada peserta lain yang sedang mengalami sebuah penyakit atau sedang operasi dan untuk biaya pengobatan. Untuk itu, walaupun bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil), keluarga kecil saya semua menjadi peserta BPJS Kesehatan dan melakukan pembayaran iuran setiap bulannya.

Pengalaman saat operasi Caesar anak pertama mendapat kemudahan dalam pendanaan. Di mana, saat keluar dari rumah sakit tidak ada beban dalam pendanaan karena operasi saya dibiayai oleh 135 peserta yang sehat.

Demikian juga iuran yang saya bayarkan setiap bulannya akan membiayai peserta BPJS Kesehatan lain yang dalam proses penyembuhan atau operasi. Hal ini terus berlangsung sehingga menjadi efek domino yang baik untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun