Apapun yang mereka katakan walaupun tak sesuai dengan keinginan kita, maka teruslah beri motivasi/dukungan. Menjelang bertambahnya usia anak maka profesi yang diinginkan akan berubah-ubah.
2. Memberikan Fasilitas untuk Mendukung Kecerdasan Anak
Setelah mengenal kecerdasan yang dimiliki anak, maka berikanlah fasilitas untuk mendukung kecerdasan tersebut. Fasilitas bukanlah suatu hal yang harus dibeli baru atau mengeluarkan dana.
Fasilitas dapat berupa optimalisasi barang-barang yang ada di sekitar rumah. Contoh, anak saya sangat suka dengan alat-alat musik. Semua barang yang bisa dibunyikan seperti ember, kaleng bekas, botol minuman yang diisi beras dapat dibuat sebagai alat musik.
Untuk mendukung kecerdasan anak dalam mewujudkan cita-cita yang sesungguhnya, orang tua harus bersikap kreatif. Inovatif dan banyak belajar. Belajar bisa dari pengalaman orang lain, media on line maupun off line.
3. Mengenalkan Tokoh/Sosok Yang Berprestasi
Sosok yang berprestasi atau inspiratif merupakan salah satu stimulus agar anak terus berusaha menjadi yang terbaik. Dulu, saya sangat mengagumi Cut Nyak Dhien sebagai pejuang wanita, Bill Gates sebagai orang yang pintar, dan beberapa biografi lainnya.
Dengan mengenalkan tokoh/sosok yang berprestasi di bidangnya, salah satu memacu anak untuk menjadi tokoh yang berprestasi kelak. Â Â
4. Membiasakan Budaya Membaca
Semenjak si kecil di dalam kandungan, saya sudah membiasakan membaca beragam buku serta mengerjakan banyak soal matematika. Karena saya percaya bahwa anak mulai memiliki kebiasaan semenjak di dalam kandungan.
Sampai saat ini, walaupun si kecil baru berumur 1,5 tahun, salah satu kegiatan setiap hari yang tak terlupakan adalah membaca banyak buku dan terus berhitung. Walaupun hanya melihat gambar berwarna dalam buku, setidaknya budaya membaca sudah ditanamkan sedari kecil. Â