Mohon tunggu...
Arda Sitepu
Arda Sitepu Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer Email : anggraini.arda@gmail.com. Blog : https://www.ardasitepu.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Siapkan Dana, Pupuk Bakat, Wujudkan Cita-cita Anak!

5 September 2016   16:34 Diperbarui: 5 September 2016   17:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : www.bumiputera.com

[MASA LALU ADALAH GURU YANG BAIK]

Dulu cita-citaku ingin sekali menjadi seorang dokter. Impian ini mulai dibina saat duduk di bangku SD sampai SMU.

Satu hal yang ingin dilakukan adalah mendirikan Rumah Sakit gratis khusus untuk orang yang kurang mampu. Menurut dunia, impian ini mungkin sangat mulia.

Tak ada niat untuk mencari materi yang lebih atau kebanggaan tersendiri ketika kelak menjadi seorang dokter. Namun, kenyataan tak semulus perencanaan. Ada beberapa alasan yang akhirnya menyebabkan cita-cita ini tidak terwujud.

Satu hal yang paling membekas di ingatan adalah saat keluarga tak mampu mengeluarkan dana lebih untuk membiayai uang kuliah di fakultas kedokteran yang cukup besar. Alhasil, terjun di dunia perpajakan, yang memang tak pernah terlintas di dalam impian.

Walaupun selalu berkutat dengan akuntansi, perhitungan & perencanaan perpajakan, yang jauh dari dunia medis, namun tak pernah ada kekecewaan yang begitu mendalam. Akan tetapi, pengalaman yang didapat dari masa lalu akan menjadi guru yang baik untuk anak-anakku di masa depan.

Setiap hari berusaha untuk mengelola keuangan sebaik mungkin agar kelak ketika anak-anak ingin mewujudkan cita-citanya tidak terhalang oleh dana. Semua orang tua tentunya ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk generasi penerus keluarga.

[ANAK ADALAH INVESTASI TAK TERNILAI]

Semenjak menjadi seorang Ibu, saya baru menyadari bahwa mengumpulkan dan mengelola pundi-pundi rupiah tidak semudah melemparkan senyum. Setiap bulan ada saja jenis pengeluaran yang baru.

Di awal tahun selalu memiliki komitmen untuk menyisihkan 10% penghasilan perbulan untuk tabungan pendidikan si kecil. Tak jarang di akhir bulan dana yang semula untuk saving hilang bagaikan di telan bumi.

Sebagai manajer keuangan rumah tangga, kebiasaan buruk seperti ini tentunya tidak boleh terjadi. Demi masa depan anak dan keluarga yang lebih baik.

Suatu kali, seorang kerabat yang memiliki jabatan sebagai rektor di Intitut Teknologi Swasta berkata bahwa anak adalah investasi yang tidak ternilai. Sehingga sedari dini kita sebagai orang tua harus mempersiapkan strategi baik dari sisi keuangan, perkembangan karakter sampai kepada kecerdasan yang dimiliki anak.

Beliau menambahkan bahwa ketika anak berhasil dalam sekolah maka setidaknya masa tua orang tua tidak terusik dalam kecemasan. Orang tua akan jauh lebih menikmati masa pensiun yang indah.  

[KENALI ANAK, PUPUK MINAT DAN BAKATNYA]

Pada masa kuliah seorang teman berkata bahwa jurusan perpajakan yang dijalani saat ini bukanlah jurusan yang diinginkannya. Hanya karena ingin berbakti kepada orang tua, maka dia menjalani kuliah walaupun dengan setengah hati.

Setelah ditelusuri ternyata dia memiliki bakat di bidang musik. Alhasil, kuliah tak pernah dijalani dengan baik dan harus drop out dari kampus. Setelah mendapat ijin dari orang tua untuk menggeluti dunia musik maka dia bangkit sehingga sekarang menjadi seorang tenaga pengajar di salah satu sekolah musik swasta.

Terlambatnya kesadaran orang tua terhadap minat dan bakat anak menyebabkan banyak waktu yang terbuang, belum lagi dana yang sudah dikeluarkan cukup besar. Oleh karena itu kenali anak sedini mungkin.  

Menurut Prof.Howard Gardner, salah satu yang hal yang harus dikenali orang tua terhadap anaknya adalah kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki setiap anak lebih dari satu macam atau dikenal dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligence).

Memahami kecerdasan majemuk dapat membantu kita untuk memahami bahwa anak-anak menyimpan potensi yang luar biasa. Alhasil, kita dapat mengembangkan potensi tersebut dan baik untuk mewujudkan cita-citanya kelak.

Menurut Gardner (1983) dalam bukunya Frame or Mind : The Theory of Multiple Intelligence terdapat 8 (delapan) konsep kecerdasan majemuk yang dapat diamati pada anak-anak:

1. Kecerdasan Linguistik

  • Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif baik lisan maupun tulisan.

2. Kecerdasan Logika Matematika

  • Kemampuan dalam memecahkan masalah, mampu memikirkan dan menyusun solusi dalam urutan yang logis. Anak-anak menyukai angka, urutan, logika dan keteraturan.

3. Kecerdasan Kinestik/Fisik

  • Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil, kemampuan fisik, koordinasi, keseimbangan dan daya tahan tubuh.

4. Kecerdasan Visual-Spasial

  • Kemampuan melihat secara dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat. Hal ini berhubungan dengan gambar dan tata ruang.

5. Kecerdasan Intrapersonal 

  • Kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan diri sendiri. Dapat memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Mampu memotivasi dan mendisiplinkan diri.

6. Kecerdasan Interpersonal

  • Kemampuan untuk mengamati dan memotivasi perasaan orang lain. Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi.

7. Kecerdasan Musikal

  • Kemampuan terhadap musik, ritme, melodi dan timbre. Mampu mengekspresikan gerakan musik dan nada.

8. Kecerdasan Naturalis

  • Kemampuan untuk mengenali, membedakan dan mengklasifikasikan apa yang ditemui di alam seperti tumbuhan, hewan dan bagian dari alam.

Ketika kita sudah mengenali kecerdasan apa saja yang dimiliki oleh seorang anak maka kita dapat dengan mudah mengembangkan cita-cita anak yang sesungguhnya.

Setelah mengenal anak melalui kecerdasannya, maka kita mulai memupuk cita-cita tersebut dengan cara:

1. Memberikan Motivasi

Sewaktu kecil ketika orang tua bertanya kepada anak, apa yang menjadi cita-cita mereka. Maka mereka akan menjawab dari profesi yang umum dilihat seperti Polisi, Dokter, Perawat, bahkan menjadi seorang Presiden.

Apapun yang mereka katakan walaupun tak sesuai dengan keinginan kita, maka teruslah beri motivasi/dukungan. Menjelang bertambahnya usia anak maka profesi yang diinginkan akan berubah-ubah.

2. Memberikan Fasilitas untuk Mendukung Kecerdasan Anak

Setelah mengenal kecerdasan yang dimiliki anak, maka berikanlah fasilitas untuk mendukung kecerdasan tersebut. Fasilitas bukanlah suatu hal yang harus dibeli baru atau mengeluarkan dana.

Fasilitas dapat berupa optimalisasi barang-barang yang ada di sekitar rumah. Contoh, anak saya sangat suka dengan alat-alat musik. Semua barang yang bisa dibunyikan seperti ember, kaleng bekas, botol minuman yang diisi beras dapat dibuat sebagai alat musik.

Untuk mendukung kecerdasan anak dalam mewujudkan cita-cita yang sesungguhnya, orang tua harus bersikap kreatif. Inovatif dan banyak belajar. Belajar bisa dari pengalaman orang lain, media on line maupun off line.

3. Mengenalkan Tokoh/Sosok Yang Berprestasi

Sosok yang berprestasi atau inspiratif merupakan salah satu stimulus agar anak terus berusaha menjadi yang terbaik. Dulu, saya sangat mengagumi Cut Nyak Dhien sebagai pejuang wanita, Bill Gates sebagai orang yang pintar, dan beberapa biografi lainnya.

Dengan mengenalkan tokoh/sosok yang berprestasi di bidangnya, salah satu memacu anak untuk menjadi tokoh yang berprestasi kelak.   

4. Membiasakan Budaya Membaca

Semenjak si kecil di dalam kandungan, saya sudah membiasakan membaca beragam buku serta mengerjakan banyak soal matematika. Karena saya percaya bahwa anak mulai memiliki kebiasaan semenjak di dalam kandungan.

Sampai saat ini, walaupun si kecil baru berumur 1,5 tahun, salah satu kegiatan setiap hari yang tak terlupakan adalah membaca banyak buku dan terus berhitung. Walaupun hanya melihat gambar berwarna dalam buku, setidaknya budaya membaca sudah ditanamkan sedari kecil.  

5. Bermain sambil Belajar

Hal penting yang harus diingat bahwa masa anak-anak adalah masa bermain. Saraf motorik yang masih halus mengingatkan kita untuk tidak memaksa anak langsung belajar.

Bermain sambil belajar adalah salah satu metode pengenalan suatu objek kepada anak. Contoh bermain di taman sambil mengenalkan anak berbagai tumbuh-tumbuhan, burung, kupu-kupu dan semua yang ada di taman.

6. Mengenalkan Hal-Hal Baru

Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan anak maka sebaiknya membawa anak ke tempat-tempat baru. Seperti museum, kebun binatang, dll.

7. Bersosialisasi dengan Lingkungan Sekitar

Salah satu kecerdasan yang dapat mendukung anak dalam mencapai cita-citanya adalah dengan mengajarkan cara bersosialisasi dengan sekitar agar kelak tidak menjadi orang yang kaku atau individualis.

8. Mengenalkan Norma-Norma yang Berlaku

Dewasa ini, kita melihat saling tenggang rasa antar agama, tolong-menolong, musyawarah mufakat sudah mulai terkikis. Norma-norma yang merupakan cerminan budaya Indonesia sudah tidak lagi popular.

Untuk itu, mengenalkan norma-norma yang berlaku, tidak hanya menghantarkan anak menjadi lebih baik akan tetapi membuat Indonesia menjadi lebih indah.

9.Melatih untuk Berjuang Secara Sehat

Melatih anak untuk berjuang secara sehat adalah salah satu cara agar anak selalu termotivasi untuk bersaing tanpa mengorbankan orang lain. Hal ini sangat baik untuk kehidupan anak ke depannya.

10.Belajar Menabung

Menabung adalah kegiatan yang baik dilakukan anak semenjak dini. Hal ini memupuk anak untuk tidak konsumtif, serta mengajarkan anak untuk mempersiapkan pendidikan dan masa depan melalui tabungan.

[16 TAHUN DARI HARI INI]

Ketika membayangkan 16 tahun dari hari ini, terasa masih lama. Namun, tanpa disadari hari lepas hari waktu terus berjalan. Oleh karena itu, saya tidak boleh melewatkan kesempatan setiap hari untuk menabung dana pendidikan si kecil.

Sumber gambar: bumiputera.com
Sumber gambar: bumiputera.com
Setelah memupuk minat dan bakatnya setiap hari, maka sudah sewajibnya kita mempersiapkan dana pendidikannya juga. Dulu saya melakukan gerakan Rp20.000/hari, seperti contoh perhitungan di bawah ini:

Tahun 2015 si kecil lahir, saat lahir saya mulai membuat gerakan menabung Rp20.000/hari.

Januari 2015 : Rp20.000 x 30 = Rp600.000,-

Januari-Desember 2015 : 12 x Rp600.000 = Rp7.200.000,-

Apabila dilakukan selama 16 Tahun :

16 x Rp7.200.000 = 115.200.000,-

Jika dilihat dari perhitungan sederhana di atas, maka:

  1. Nominal Rp115.200.000,- untuk 16 tahun mendatang mungkin belum cukup untuk membiayai dana pendidikan anak dalam mewujudkan cita-citanya.
  2. Tantangan lain adalah ketika tidak konsisten melakukan gerakan Rp20.000/hari, maka hasil yang dicapai tidak maksimal.
  3. Apabila ada keperluan yang mendadak dan bersifat genting, maka tabungan yang semula untuk pendidikan anak juga dapat diambil. Alhasil, tabungan dapat terkuras juga.

Banyak sekali tantangan yang datang apabila menabung untuk pendidikan anak dilakukan secara konvensional. Setelah banyak membaca buku, searching sana-sini maka salah satu penyelamat tabungan pendidikan anak adalah dengan ASURANSI.  

[SIAPKAN ASURANSI, WUJUDKAN CITA-CITA ANAK]

Saat melakukan penelusuran mengenai ASURANSI untuk pendidikan anak. Pencarian membawa saya ke  Bumiputera. Bicara soal AJB Bumiputera 1912, dulu rumah saya berada tepat di depan gedung Bumiputera Jl.Soekarno-Hatta Binjai.

Sewaktu kecil, saya bertanya pada Mama; “Ma, itu bangunan apa?”

Mama menjawab : “Itu, tempat asuransi Bumiputera nak. Ntar kalau Mama punya duit kamu mama daftarkan asuransi di sana ya.”

Waktu berlalu, namun realisasi untuk menjadi salah satu nasabah Bumiputera belum terwujud. Mungkin saat itu, Mama memang belum punya dana cukup untuk mendaftarkan saya ke asuransi.

Tak kenal maka tak daftar asuransi...

Sebelum menjual produk maka seorang marketing akan mengenalkan produk tersebut. Sama halnya dengan Asuransi Bumiputera, untuk mengerti apa yang ditawarkan maka saya banyak belajar tentang manfaat yang akan diterima.

Setelah 104 tahun melayani bangsa dengan pelayanan asuransi yang diberikan, maka eksistensi Bumiputera tidak diragukan lagi. Sebagai pelopor asuransi di Indonesia, AJB Bumiputera terus berinovasi mewujudkan impian masyarakat melalui produk dan pelayanan finansial.

Hal menarik yang saya dapatkan dalam mengenal produk AJB Bumiputera adalah kata ‘mitra’. Mitra atau patner berarti bekerjasama dalam memenuhi harapan nasabah secara bersama-sama dalam mewujudkan cita-cita anak.

Dalam AJB Bumiputera terdapat  (dua) jenis Mitra yang dapat mendukung terwujudnya cita-cita anak yaitu Mitra Beasiswa dan Mitra Cerdas.

A. MITRA BEASISWA

Memberikan perlindungan anak dan biaya pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam pendidikan, memastikan anak-anak secara teratur mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan.

Sumber gambar: bumiputera.com
Sumber gambar: bumiputera.com
Melalui Mitra Beasiswa, manfaat yang dapat diterima:
  1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  2. Dana Beasiswa anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
  3. Santunan meninggal dunia 100% dari uang pertanggungan.
  4. Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.
  5. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat Tertanggung meninggal dunia jika premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
  6. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak.

Persyaratan:

  1. Usia 21 tahun atau sudah menikah dapat menjadi Pemegang Polis.
  2. Pemegang polis belum termasuk menjadi Tertanggung, tetapi Pemegang Polis dan Tertanggung harus ada jaminan suami, istri dan anak yang sah.
  3. Masa pertanggungan asuransi minimum 2 tahun dan maksimum 17 tahun.
  4. Premi di bayar dalam rupiah.
  5. Dibayar sekaligus, tahunan, setengah tahun atau tiap tiga bulan.
  6. Asuransi diperoleh tanpa pemeriksaan kesehatan.

Jenis Mitra Beasiswa cocok untuk orang tua yang ingin menyiapkan dana anak sampai dengan masuk perguruan tinggi. Terlebih lagi apabila kita lihat saat ini, kebutuhan anak untuk sekolah terus menanjak setiap tahunnya.

B. MITRA CERDAS

Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.

Mitra Cerdas dirancang untuk mengembangkan dana yang dialokasikan untuk pendidikan anak. Hebatnya, program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang dibayar.

5-ajb-57cd3a0a6723bda8479bd706.jpg
5-ajb-57cd3a0a6723bda8479bd706.jpg
Melalui Mitra Cerdas, manfaat yang dapat diterima:
  1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  2. Jaminan perolehan investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
  3. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
  4. Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan. Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
  5. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
  6. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.

Persyaratan:

  1. Usia 21 Tahun dan maksimum saat mulai asuransi ditambah dengan masa asuransi tidak lebih dari 65 Tahun berhak menjadi Tertanggung. Masa asuransi minimum 3 tahun dan maksimum 17 tahun.
  2. Minimum uang pertanggungan untuk masing-masing Polis adalah Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah). Premi dapat dibayarkan dalam Rupiah, dengan sistem pembayaran tunggal atau tahunan, setengah tahun dan triwulan.
  3. Mendapatkan Mitra Cerdas dengan pemeriksaan dokter (medis) atau tanpa pemeriksaan dokter (non-medis), dengan mengacu pada ketentuan AJB Bumiputera 1912 yang berlaku.
  4. Batas maksimum Uang Pertanggungan yang dijamin tanpa pemeriksaan dokter (non medis) adalah Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

Asuransi Mitra Cerdas sesuai dengan orang tua yang ingin menabung untuk pendidikan anak sekaligus investasi. Di mana nilai yang diterima jauh lebih banyak sesuai dengan meningkatnya nilai investasi di pasar.

Berdasarkan keterangan di atas bahwa AJB Bumiputera 1912 mengakomodir kebutuhan masyarakat terkait dengan dana pendidikan anak. Sehingga para orang tua bijak tidak perlu kuatir lagi akan biaya pendidikan saat anak-anak ingin mewujudkan cita-citanya.

[KESIMPULAN]

Kehadiran anak di tengah keluarga merupakan anugerah yang tidak terkira oleh Sang Pencipta. Oleh karena itu, anak merupakan salah satu investasi yang tidak ternilai. Untuk mempersiapkan masa depan anak dengan baik maka kenali minat dan bakat anak, pupuk kecerdasan yang dimiliki anak serta siapkan dana untuk mewujudkan cita-citanya.

AJB Bumiputera 1912 hadir sebagai patner/mitra orang tua hebat yang ingin menyiapkan dana pendidikan untuk masa depan anak yang lebih baik. Orang tua dapat memilih Mitra Beasiswa atau Mitra Cerdas untuk mewujudkan cita-cita anak, tentunya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Untuk info lebih lanjut mengenai program ini serta info mengenai AJB Bumiputera 1912, kita dapat berselancar di:

Kita juga dapat menghubungi kontak AJB Bumiputera 1912 di:

Akhir kata, selamat mewujudkan cita-cita anak bersama AJB Bumiputera 1912

Twitter : @Arda_Sitepu

Facebook :Anggraini Arda Sitepu

Sumber :

www.bumiputera.com

Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Bumiputera Periode 2 : Mewujudkan Cita-Cita Anak.

8ajb-57cd39b5957e611349407f0c.jpg
8ajb-57cd39b5957e611349407f0c.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun