Mohon tunggu...
Nova Anggrraeni
Nova Anggrraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Agribisnis DPPS Universitas Muhammadiyah Malang

Petani dan penghobi tanaman hias anggrek

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kembali ke Pangan Lokal: Hidup untuk Makan dan Pangan untuk Hidup

14 Desember 2024   14:58 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan Lokal: mudah ditemukan dan bergizi tinggi (Dok. Pribadi) 

Kacang-kacangan

Beragam jenis kacang-kacangan yang banyak di Indonesia seperti kacang edamame, kacang merah kacang hijau, kacang tanah, kacang polong, kacang tunggak. Kacang kaya akan lemak tidak jenuh, vitamin E, magnesium, fosfor, tembaga, selenium, omega 3 dan protein yang sangat baik bagi tubuh khususnya pada masa pertumbuhan. Kebutuhan kacang tanah cukup besar pada tahun 2023 kabupaten Tuban provinsi Jawa Timur tercatat sebagai penghasil kacang tanah terbesar yaitu sebanyak 20.788 ton.

Buah --buahan 

Nutrisi yang terkandung pada buah seperti vitamin, mineral, antioksidan dan serat sangat dibutuhkan untuk tubuh dan sebagain besar buah mengandung 80-90% air, dan tubuh kita memerlukan kurang lebih 70% air. Kandungan nutrisi lainnya seperti asam folat yang ada pada pisang ini berguna untuk ibu pada masa kehamilan karena dapat membantu proses perkembangan syaraf dan otak janin sehingga dapat mencegah terjadinya cacat lahir. Pisang adalah salah satu jenis yang terbanyak dihasilkan di Indonesia jumlahnya mencapai 9,34 juta ton pada tahun 2023. Ditahun yang sama buah produksi semangka mencapai 408.115 ton dan Jawa Timur sebagai provinsi penghasil semangka terbanyak yaitu 107.902 ton 

Dampak Positif

Masih banyak alternatif pangan murah sekitar kita misal sorgum, mocaf dan lainya. Poin utamanya adalah mari mulai mengkonsumsinya. Agar permasalahan pangan segera teratasi. Jika kita memilih pangan lokal tentu petani Indonesia lebih sejahtera karena produk mereka terserap. Jangka panjang, minat kalangan muda terhadap pertanian meningkat karena bertani masih terbuka lebar pasarnya karena bertani mudah. Manfaatnya semakin banyak lahan hijau juga akan berdampak baik terhadap perubahan iklim dan cuaca, jumlah tenaga kerja yang terserap diberbagai sektor perekonomian dan pertanian akan meningkat. Tingginya permintaan akan kebutuhan pangan meningkat secara otomatis harga akan stabil. Dampak terhadap keanegaragaman hayati salah satunya keseimbangan ekosistem karena penyediaan jenis pangan lokal yang beragam bergantung pada keanekaragaman genetik untuk melawan penyakit dan tetap produktif. Tanah, tumbuhan dan hewan adalah satu kesatuan yang saling bergantung satu sama lain untuk mendapatkan nutrisi dan habitat, pemeliharaan keanekaragamanhayati ini dapat menguntungkan dibidang pertanian seperti penyerbukan, pemeliharaan kesuburan tanah hingga pemurni air.

Pala Pendem

Saya menuangkan gagasan diatas dengan kembali pada bahan pangan yang berasal dari tanah. Di jawa istilahnya kependem atau terpendam. Karena, sebaik-baiknya makanan adalah dengan pembungkus kemasan alami. Pala pendem adalah kumpulan makanan lokal yang semua berasal dari tanah. Yaitu,makanan seperti diatas. Bisa dimasak dengan di rebus atau di kukus juga dibakar. Saya membrandingnya dengan bala pendem. Atau kawan pala pendem.

Bala Pendem: makanan yang digemari semua kalangan (Dok. Pribadi) 
Bala Pendem: makanan yang digemari semua kalangan (Dok. Pribadi) 

Melalui bala pendem, saya mengajak keluarga terdekat, teman, komunitas juga masyarakat dekat dan khalayak ramai untuk mengkonsumsi bahan pangan lokal. Murah, enak dan tentu membantu ekonomi warga setempat karena bahan pangan ini rerata mudah didapat.

Seperti Yoso Farm dalam pelatihan waktu itu. Silakan masing-masing kita membuat atau mendirikan 'yoso farm' versi diri sendiri. Yang penting memanfaatkan potensi lokal terdekat, mudah didapat bahkan melimpah namun jangan sampai membebani alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun