Presiden Prabowo dalam pidatonya pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Gedung Nusantara, Jakarta yang berbunyi " Saya telah mecanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar" serta program makan bergizi gratis untuk anak usia dini, anak sekolah dan ibu hamil.
Nah, program tersebut seharusnya jangan sampai membebani negara. Juga jangan sampai menimbulkan pembukaan kran impor baru komoditas pangan tertentu. Alternatif pangan harus gencar dikenalkan dan digunakan.
Kembali Ke Alam dengan Pangan Lokal
Kita memiliki sumber daya pangan lokal berlimpah. Beras yang selama ini dikenal sebagai makanan pokok bisa diganti sejenak dan bertahap ke komoditas lain. Komoditas ini tidak jauh berbeda nilai gizinya dengan beras. Pentingnya menyediakan pangan hasil pertanian sendiri untuk mensukseskan program makan bergizi gratis yang sehat dan bergizi seperti ubi, kacang tanah, jagung, dan buah-buahan. Penyediaan makanan seperti ini untuk melatih agar terbiasa mengonsumsi makan makanan yang mengandung gizi dan serat yang baik bagi tubuh.
Gambar diatas menjelaskan pangan lokal yang perlu dikenalkan sehingga menjadi makanan yang diminati semua kalangan. Buktinya, hampir setiap kunjungan kepala daerah atau acara kedinasan makanan diatas sering dihadirkan. Anak-anak juga menyukainya. Artinya bisa menjadi alternatif jajan kemasan.Â
Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk pencapaian gizi seimbang yaitu makanan yang dikonsumsi harus mengandung sumber energi, vitamin dan serat. Berikut adalah penjelasan sebagian jenis dan kandungan gizi yang terkandung didalam pangan lokal dalam pengolahan sederhana dengan cara di rebus atau penyajian secara langsung seperti pada buah-buahan.
Jagung
Jagung yang direbus mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, gula dan serat. Secara nasional produksi jagung rata-rata 7,2 ton/ha dan Indonesia termasuk 8 besar negara penghasil jagung didunia. Sebagian besar terdapat di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Â
Ubi-ubian
Keanekaragaman ubi yang dimiliki Indonesia terbilang banyak yang tidak ditemukan dinegara lain seperti ubi kayu, ubi talas, ubi kelapa dan ubi jalar. Jenis ubi jalar beragam warna dan macam diantaranya ubi jalar putih, ubi jalar cilembu, ubi jalar kalasan, ubi jalar sari, ubi jalar boko, ubi jalar kuning, ubi jalar oranye, dan ubi jalar ungu. Ubi jalar mengandung banyak vitamin A, vitamin B5, B6, B12, karbohidrat, kalsium, mangan, beta karoten pada ubi yang berwarna cerah, serat dan kalium. Ubi yang dihasilkan dapat mencapai antara 30-35 ton/ha dengan umur panen yang terbilang singkat yaitu 3,5-4 bulan.Â