Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Miraculin, Ketika Harimu menjadi Lebih Manis tanpa Gula

15 April 2018   22:42 Diperbarui: 16 April 2018   10:55 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kamu rasakan ketika mencicipi kopi? Pastinya pahit, kan. 

Bagaimana dengan jeruk nipis, lemon, maupun cuka? Sudah pasti asam! 

Namun, apa jadinya ketika kamu mencoba semua bahan tersebut setelah mengonsumsi Si Buah Ajaib atau Miracle Fruit?

Yap! Kopi, lemon, cuka, serta bahan makanan lain akan terasa manis tanpa kamu perlu mengonsumsi gula. Sehingga, sangat aman untuk kamu yang sedang menjalani diet.

Lalu, apa itu Miracle Fruit? Mengapa buah ini bisa memberikan sensasi aftertaste rasa manis pada lidah kita?

 Miracle Fruit yang memiliki nama latin Synsepalum dulcificum merupakan tanaman asli Afrika Barat yang masih tergolong satu keluarga dengan buah sawo (Sapotaceae). Buahnya berbentuk beri, sehingga sering juga disebut sebagai beri ajaib. Miracle Fruit telah lama digunakan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan rasa pada makanan tradisional mereka, yaitu roti jagung yang sedikit asam. Selain itu, masyarakat juga menggunakan buah ini sebagai pemanis alami pada beberapa makanan dan minuman mereka seperti cuka, bir, dan acar.

Buah ini sendiri sebenarnya tidak terlalu manis atau dapat dikatakan memiliki kandungan gula yang rendah. Namun, Miracle Fruit memiliki suatu molekul glikoprotein, yaitu miraculin, yang menjadi kunci mengapa buah ini disebut sebagai buah ajaib.

Lidah manusia terdiri dari banyak indera pengecap yang disebut papillae yang tersebar di seluruh permukaan lidah. Tiap papillae mengandung sel-sel reseptor yang nantinya dapat menyampaikan persepsi rasa manis, asin, asam, maupun pahit ke otak. Ketika kamu mengonsumsi Miracle Fruit, maka akan terbentuk suatu lapisan atau film di lidahmu, yang menandakan bahwa miraculin sedang bekerja dan berikatan dengan reseptor di papillae. Miraculin berikatan dan memblok secara spesifik reseptor rasa manis di lidah. Kemudian, pada pH asam, seperti ketika kamu mengonsumsi lemon, miraculin akan aktif dengan merubah bentuknya, melemahkan reseptor rasa asam, dan meningkatkan persepsi rasa manis di otak. Peristiwa ini akan bertahan sekitar 30 menit hingga indera pengecapmu kembali normal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, mekanisme kerja miraculin akan meningkat drastis pada pH asam. Sedangkan, miraculin tidak akan terlalu berpengaruh pada stimulus pahit dan asin. Sehingga, sensasi aftertaste yang diberikan oleh buah ini akan lebih terasa ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang asam.

Miracle Fruit juga mengandung kalori yang rendah, lho! Dalam satu buah beri, hanya mengandung 0,5 kalori saja. Selain itu, terdapat kandungan antioksidan dan beragam vitamin seperti vitamin C, vitamin K, vitamin A, vitamin E, dan beberapa asam amino essensial yang penting bagi tubuh. Buah beri ini juga mengandung beragam manfaat bagi kesehatan seperti menurunkan berat badan, meningkatkan imun tubuh, meningkatkan kesehatan mata, dan mengendalikan konsumsi gula bagi penderita diabetes.

Berikut ini merupakan beberapa rekomendasi makanan dan minuman yang cocok dikonsumsi bersama Miracle Fruit, yaitu jeruk nipis atau lemon, cuka balsamic, cream cheese (akan terasa seperti cheesecake), kiwi, teh, buah-buahan yang asam, dan masih banyak lagi.

Namun ingat! Bahwa buah beri ini hanya mempengaruhi indera pengecapmu, dan tidak mempengaruhi lambungmu sama sekali. Jadi, walaupun rasanya menjadi manis, jangan terlalu banyak mengonsumsi lemon atau cuka, ya. Karena, bisa jadi lambungmu tidak mampu mentolerir rasa masam atau pH yang rendah tersebut.

Selamat Mencoba! ^^

Referensi:

Koizumi A, Tsuchiya A, Nakajima K, Ito K, Terada T, Shimizu-Ibuka A, Briand L, Asakura T, Misaka T, Abe K. 2011. Human sweet taste receptor mediates acid-induced sweetness of miraculin. Proc. Natl. Acad. Sci. 108 (40): 16819-24.

Lipatova, O. dan Campolattaro, M. M. 2016. The Miracle Fruit: An Undergraduate Laboratory Exercise in Taste Sensation and Perception. The Journal of Undergraduate Neuroscience Education (JUNE). 15 (1): A56-A60

McCurry, J. 2005. Miracle berry lets Japanese dieters get sweet from sour. London: The Guardian.

Oliver-Bever, Bep. 1986. Medicinal plants in tropical West Africa. UK: Cambridge University Press.

Synsepalum dulcificum (Schumach. & Thonn.) Daniell. African Flowering Plants Database. Conservatoire et Jardin Botaniques de la Ville Genve -- South African Biodiversity Institute. Diakses di: http://www.ville-ge.ch. 15/4/2018.

https://www.organicfacts.net. 15/4/2018.

http://www.geekyhostess.com. 15/4/2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun