Kali ini dia tersenyum. Mengambil sesuatu dari dalam tasnya, meletakkannya di meja, tepat di hadapanku.
“Bukalah,” ujarnya.
The Wedding, kalimat pertama yang kulihat. Aku tahu itu sebuah undangan. Undangan pernikahan tepatnya. Aku membuka undangan biru itu.
Aditya Herlambang dan Firania Rahman
“Aku mengenalnya 2 tahun lalu. Saat aku limbung mencari jalan pulang. Dia tau kondisiku, bahkan membantuku untuk keluar dari duniaku sekarang. Aku memutuskan untuk melamarnya. Mungkin jalan pulangku masih jauh. Tapi yang pasti, aku sudah punya rumah sekarang. Doakan aku. Aku sudah keluar dari dunia yang dulu kaubenci. Aku sudah menemukan jalan pulang dan sedang menuju rumahku, Na..”
Tak sadar, aku menangis. Aku langsung berdiri, memeluknya.
“Perjalananmu akan segera berakhir, Dit.. Welcome back home..”
“Tidak marah lagi sekarang? Aku menepati janjiku bukan?” Dia kembali tersenyum.
Menggodaku.
“Terima kasih karena telah menepati janji, Dit. Ini kabar terbaik untukku dalam empat tahun ini..” Aku masih menangis. Kali ini karena bahagia.
Anggi Zoraya, September 2011