Mohon tunggu...
Anggi Marpaung
Anggi Marpaung Mohon Tunggu... -

Bee seeker, tea addict-coffee lover, (still) a-sexual, moodswinger, dan terus berwacana melakukan DIET! That's me. :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Pulang

13 Oktober 2011   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dit, maaf.. Tapi aku sudah muak dengan segala kelakuan dan wacanamu yang ingin berubah. Semua saranku yang kau minta sia-sia. Aku rasa, sebaiknya aku pergi, kita tidak usah bertemu lagi. Cari saja orang lain yang mau mendengarkan masalah dan keluh-kesahmu. Aku muak. Aku yakin Tuhan lebih muak padamu,” aku bicara tegas. Tak peduli lagi dengan dia yang sialnya tampak santai saja.

“Baiklah, kalau memang kau maunya begitu. Aku tidak akan memaksa,” dia menjawab dengan nada datar.

“Oke. Aku pulang sekarang. Silakan nikmati hidupmu. Tak perlu pulang jika memang tak ingin pulang. Dan tak perlu memilih abu-abu jika kau memang menikmati indahnya pelangi, di duniamu sekarang.”

“Someday, aku tetap akan pulang kok.” Dia menunduk, berkata pelan.

“Ah semoga. Aku sih tak terlalu yakin. Yang jelas aku sudah muak dengan semuanya tentangmu. Maaf..”

” Gak apa-apa. Semoga saat kita ketemu lagi, aku sudah menemukan jalan pulang. Dan saat itu, kau orang pertama yang akan aku temui. Aku janji.”

“Kau laki-laki. Dan laki-laki itu dinilai dari kesanggupannya menepati janji,” aku ragu.

“I will.”

“I’ll wait..”

Setelah malam itu, aku tak pernah bertemu dengannya lagi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun