Mohon tunggu...
Anggi Marpaung
Anggi Marpaung Mohon Tunggu... -

Bee seeker, tea addict-coffee lover, (still) a-sexual, moodswinger, dan terus berwacana melakukan DIET! That's me. :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Pulang

13 Oktober 2011   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kenapa terdiam?” Tanyaku.

“Kau benar. Tapi aku masih menikmati saat ini. Menikmati makhluk-makhluk indah ini. Sekarang, ini duniaku.”

” Baiklah aku menyerah..” Pelan aku berucap. Aku sudah tahu, pada akhirnya aku harus menyerah dan harus mengerti. Aku menarik nafas, panjang. Mulai menduga malam ini akan berakhir sama.

“Silakan nikmati saat ini. Tapi kau harus tetap ingat. Akan ada saat di mana kau harus pulang dan memilih harus tinggal di mana. Sejak hari ini, aku akan coba mengerti pilihanmu,” kalimat terakhirku, jadi penutup percakapan malam itu.

“Iya, aku tau..”

Kami berdua kemudian diam..

Setelah percakapan itu, aku harus kembali melihatnya dengan pola yang sama. Menjalin cinta terlarang, dan setiap dia patah hati, dia akan datang dengan air mata padaku, meminta solusi dicarikan jalan pulang, tapi tak pernah dia lakukan. Terakhir, dia menyalahkanku yang katanya menjadi pemicu dia masuk ke dunianya sekarang.

Sungguh terlalu.

***

Empat tahun lalu..

Kali ini aku yang mengajaknya bertemu. Dan kali ini aku sampai pada titik muak dengan segala kelakuan, segala wacananya. Di tempat yang sama. Kali ini tak ada basa-basi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun