Mohon tunggu...
Anggi Marpaung
Anggi Marpaung Mohon Tunggu... -

Bee seeker, tea addict-coffee lover, (still) a-sexual, moodswinger, dan terus berwacana melakukan DIET! That's me. :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu Kamu

28 Oktober 2011   08:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Trus?”

“Yaaa..akhirnya gue sadar aja kalo gue musti balik lagi dekat sama Tuhan. Dulu gue pernah, dan uda setahun gue benar-benar gak pernah lagi bener-bener beribadah. Jadi de gue mulai sholat rutin n tepat waktu, nyoba-nyoba puasa sunah. Gue bahkan beli Al-Qur’an baru n mulai tadarus tiap hari. Booook… lama gak baca Qur’an ternyata bikin gue sempat gak bisa bacanya di awal-awal. Hahahaha..parah ya gue?”

“Iya, dan gue baru tau lo separah itu disana..” Riana berbicara pelan

“Iya.. keenakan sama kebebasan yang gak pernah gue dapat disini. Sampe lupa sama yang punya hidup gue. “

“Sekarang gimana?”

“Gue mulai ngerasain hati gue hidup lagi Na!! Gila ya.. Tuhan itu Maha Keren banget! Ibaratnya Gue deketin semeter, Dia langsung balik deketin gue satu kilometer. Gue jalan menuju Dia, Dia lari menuju gue. Dan gue sempat lupa sama Sang Pencipta Maha Keren itu.. malu gue. Lupa sama Tuhan cuma karena manusia yang menyita habis waktu gue.”

“Jangan pernah lagi lo lupain Tuhan. Tuhan itu gak butuh lo. Lo siapa sih? Kalo diliat dari tempatNya sana, lo itu gak keliatan. Tapi lo butuh Tuhan. Lebih butuh daripada lo butuh orang-orang yang cuma ada pas lo senang doank. Lo butuh Tuhan, karena mau lo bilang hidup lo, lo sendiri yang ngatur, tetap aja takdir lo ada di tangan Tuhan.”

kali ini Riana siap dengan tausiahnya. Aku pun sudah siap mendengarkan. Padahal biasanya, tiap dia mulai berceramah, aku akan langsung mengalihkan ke topik lain.

“ Iya, Na.. dan gue gak pernah ngerasa kosong lagi sekarang. Even saat gue lagi benar-benar sedang sendirian.” aku tersenyum membalas ucapannya.”

“ Dan, sekarang gue juga tau harus menetap dimana. Di sini. Di kota ini. Di rumah gue. Bukan di kota berhati nyaman yang ternyata samasekali gak nyaman buat gue itu..” lanjutku kemudian

“Wooo..jadi lo bakal menetap disini lagi??” kali ini Riana terlihat antusias

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun