Dia adalah cangkir yang rusak karena isi. Dia adalah cangkir yang tak lagi utuh karena isi.Â
Cangkir tidak pernah salah, yang dia lakukan hanya menurut saja pada sebuah keadaan, waktu dan tempat dimana dia dibutuhkan.Â
Cangkir bukan orang jahat, dia hanya berusaha untuk terus ada, ketika dibutuhkan.Â
Kalau saja suatu hari dia tidak ada di tempat, isi bisa memilih wadah lainnya, namun tidak merubah rasanya. Yang berubah hanya wadahnya.Â
Cangkir selalu setia, jikalau suatu hari dia menghilang, tidak akan jauh. Mungkin dia sedang berada di balik layar dan membersihkan diri. Ketika sudah siap, dia akan kembali untuk menjalankan tugasnya.
Lelaki itu masih memiliki daya, dia yakin, dia adalah cangkir..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H