Pintu terbuka, ia tak kunjung keluar, badannya menghadap kearah lorong, ia perhatikan setiap sudutnya.Â
Beberapa menit, ia memutar badannya menuju kearsh pintu yang sudah terbuka, kaki kanannya berjalan, diiringi hentakan kaki kiri, hingga keduanya seirama berjalan menyusuri jalan keluar lorong.Â
Seberkas cahaya menyilaukan pandangan. ia percaya jika itu ruang masa depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H