Mohon tunggu...
anggita saphira
anggita saphira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FIS UNJ

Akhir dari sebuah pendidikan bukanlah otak yang cemerlang, akan tetapi Adab yang tinggi menjulang -Guru Besar Abah Zuhdi-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pembelajaran Sosiologi dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada Siswa/I SMA di Era Pandemi Covid-19

1 November 2022   18:47 Diperbarui: 1 November 2022   18:58 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggita Saphira

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Univeraitas Negeri Jakarta

anggitasaphira14092001@gmail.com

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang terjadi di era pandemi COVID-19 menciptakan banyak perubahan. Perubahan yang terjadi antara lain, metode belajar offline menjadi online dan terciptanya program merdeka belajar pada institusi pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan tinggi. Perubahan metode dan program pendidikan yang terjadi secara berasamaan, mempertanyakan serta menguji kinerja para pendidik. Guru dengan kinerja professional dalam bidang teknologi yang memadai tentu akan mudah memaksimalkan system belajar online serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan guru dengan kinerja professional yang rendah akan mengalami culture shock dan kesulitan dalam beradaptasi pada sistem belajar online tersebut (Abdollah, 2020: 20). Hal itu tentu menuntut para guru dan dosen untuk memiliki inovasi dan pengetahuan yang lebih baik guna mengembangkan pembelajarannya masing-masing, terutama bagi guru pembelajaran sosiologi.

Pembelajaran sosiologi adalah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat antara lain interaksi sosial, lembaga sosial, nilai, norma dan lain sebagainya. Pembelajaran ini biasa dipelajari saat seorang siswa berhasil menduduki bangku Sekolah Menengah Atas. Bagi para pendidik, mengajarkan sosiologi kepada peserta didik bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Terdapat banyak materi yang mengarah pada konsep dan teori dari berbagai ahli di setiap zamannya. Pendidik yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sosiologi atau sosiologi murni, akan dipastikan kesulitan dalam mempelajari serta menyampaikan pembelajaran tersebut (Insriani 2011).

Adanya pandemic Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan khususnya pada pembelajaran sosiologi. Pembelajaran yang berbasis sosial seperti ini lebih efektif jika dilakukan secara langsung atau tatap muka. Akan tetapi, pandemic Covid-19 menghambat serta merubah pembelajaran tersebut dari offline menjadi online. Dimana mengharuskan guru dan peserta didik melakukan proses pembelajaran dari rumah mereka masing-masing. Hal ini menjadi tantangan tersendiri para guru sosiologi agar lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran selama pandemi berlangsung. Mereka harus menyusun strategi agar peserta didik dapat memahami sekaligus tidak merasa bosan saat pembelajaran dilaksanakan. Maka dari itu, pembelajaran jarak jauh ini tidak jarang menuai banyak persoalan bagi pendidik dan peserta didik.

Persoalan utama yang terjadi saat pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19 bagi guru yaitu segala hal yang terkait dengan proses asesmen peserta didik. Oleh sebab itu, seorang guru harus menyiapkan alternative model asesmen lain yang secara efektif dan fleksible mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Terdapat beberapa asesmen yang mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) antara lain, penilaian bebasis daring, penilaian diri atau self assesmen dan penilaian portofolio (Ahmad 2020). Sedangkan persoalan yang dialami oleh peserta didik antara lain, kurangnya pengetahuan terhadap teknologi, kesulitan dalam mengakses internet, kuota dan sinyal internet yang terbatas serta fasilitas handpone yang tidak memadai menyebabkan banyak peserta didik yang sulit beradaptasi dan memilih untuk tidak mengikuti pembelajaran (Rosadi 2020).

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

Pemberian materi sosiologi berbasis kurikulum merdeka di era pandemic Covid-19 merupakan sebuah tantangan yang besar. Keadaan ini menuntut sekolah dan para guru untuk bersama-sama mencari solusi agar pelayanan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan secara optimal dan professional. Untuk mencapai proses pembelajaran sosiologi yang optimal dan menyenangkan bagi peserta didik di era pandemi Covid-19, para guru dapat  menggunakan media belajar berbasis daring. Beberapa media berbasis daring yang dapat membantu proses pembelajaran antara lain, zoom, whattsap group, dragonlearn.com, google classroom dan sebagainya (Astuti 2020). Adanya media pembelajaran berbasis daring merupakan sarana yang tepat untuk beradaptasi dengan peraturan pemerintah mengenai pembelajaran dari rumah/Work from Home. Selain itu, dengan media pembelajaran daring dapat menjaga peserta didik dan guru dari potensi terpaparnya virus Covid-19.

Pandemi Covid-19 menciptakan banyak kebijakan yang begitu ketat salah satunya, kebijakan social distancing ialah beberapa tindakan intervensi nonfarmasi yang bertujuan untuk mencegah potensi penyebaran penyakit menular dengan cara mengurangi dan menghindari kontak dekat antara satu dengan lainnya (Wijoyo 2021). Maka dari itu, sebagian besar wilayah di Indonesia melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar seperti Learn From Home bagi pelajar dan Work From Home bagi pekerja/karyawan/pegawai. Hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kalangan guru dan peserta didik. Walaupun dalam pelaksanaan LFH/WFO mengalami banyak persoalan yang tidak terduga, hal tersebut merupakan suatu kewajaran sebab adanya culture shock yang dialami oleh guru maupun peserta didik. 

Akan tetapi, model pembelajaran secara daring tetap menjadi solusi yang fleksible dan efektif untuk menciptakan pembelajaran yang optimal di era Covid-19 seperti ini. Para guru khususnya mata pelajaran sosiologi dibebaskan untuk memilih dan menggunakan pembelajaran online yang mereka kuasai, dengan syarat media tersebut dapat digunakan juga oleh para peserta didik (R. 2020).  Selain itu, keunggulan model pembelajaran berbasis daring yaitu dapat menjadi referensi di masa depan, sebab model pembelajaran ini memiliki eksistensi yang tidak akan hilang dan tidak akan merubah proses pembelajaran.

PEMBAHASAN

Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang hanya terdapat di Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana mata pelajaran ini memiliki peran yang tidak kalah penting dari pelajaran lainnya yaitu menciptakan dan menumbuhkan kepekaan sosial serta pengetahuan peserta didik terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan adanya kepekaan sosial dan pengetahuan tersebut, memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah sosial yang akan mereka temui di kehidupan sehari-hari (Jannah 2020).

Social distancing di era pandemic Covid-19 semakin mempersempit ruang lingkup pembelajaran sosilologi. Pembelajaran mengenai fenomena sosial yang sebelumnya berjalan secara luas dan bebas, kini dibatasi oleh hal tersebut. Menyebabkan banyak peserta didik yang tidak leluasa dalam melakukan proses pembelajaran sosial secara nyata atau biasa disebut  Learning By Doing. Maka dari itu, para guru perlu meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran sosiologi guna mengurangi persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran (Setiawan 2020). Dalam menciptakan efektivitas pada pembelajaran sosiologi, dibutuhkan beberapa komponen-komponen yang menuntut para guru sosiologi untuk bersikap kreatif dan inovatif. Hal ini berguna untuk menciptakan critical thinking pada peserta didik dalam memahami fenomena sosial yang ada di kehidupan mereka sehari-hari.

Inovasi yang pertama ialah para guru sosiologi dapat menggunakan model pembelajaran Community of Inquir. Model pembelajaran tersebut berfokus untuk memberikan stumulus peserta didik agar mereka dapat mengembangkan kepekaan sosial dalam dirinya. Terdapat 3 elemen penting dalam model pembelajaran Community of Inquir antara lain, hubungan sosial, tingkat pemahaman yang dicapai dan model mengajar yang tepat (Asalla 2014). Kemudian, inovasi kedua yaitu peserta didik dapat  menggunakan media pembelajaran online berbasis video melalui aplikasi tiktok, youtube, dan lain sebagainya. Pemilihan video yang akan ditampilkan tentu harus sesuai dengan materi pembelajaran pada hari tersebut. Hal tersebut berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran serta meningkatkan minat belajar para peserta didik khususnya yang berada di Sekolah Menengah Atas di masa pandemi Covid-19. Ketiga, penggunaan media pembelajaran dengan pendekatan imajinasi sosiologi yang dicetuskan oleh Right Mills juga merupakan hal yang efektif digunakan untuk menumbuhkan daya berfikir kritis para peserta didik. Adanya imajinasi sosial dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami fakta sosial yang diciptakan oleh masyarakat dengan fakta sosial yang diciptakan oleh dirinya sendiri (Murdiyatmoko 2007).

Sistem Pendidikan yang berlandaskan merdeka belajar berakar dari pemikiran seorang tokoh bernama Jhon Dewey.  Sistem pendidikan tersebut menyatakan bahwa setiap manusia berubah seiring dengan perkembangan zaman, maka begitu pula dengan pendidikan. Perubahan kondisi pendidikan menjadi live long education (pendidikan seumur hidup) bertujuan agar pendidikan di Indonesia tidak tertinggal oleh zaman.

KESIMPULAN

Guru dengan kinerja professional dalam bidang teknologi yang memadai tentu akan mudah memaksimalkan system belajar online serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan guru dengan kinerja professional yang rendah akan mengalami culture shock dan kesulitan dalam beradaptasi pada sistem belajar online tersebut (Abdollah, 2020: 20). Hal itu tentu menuntut para guru dan dosen untuk memiliki inovasi dan pengetahuan yang lebih baik guna mengembangkan pembelajarannya masing-masing, terutama bagi guru pembelajaran sosiologi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri para guru sosiologi agar lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran selama pandemi berlangsung.

Maka dari itu, pembelajaran jarak jauh ini tidak jarang menuai banyak persoalan bagi pendidik dan peserta didik. Persoalan utama yang terjadi saat pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19 bagi guru yaitu segala hal yang terkait dengan proses asesmen peserta didik. Oleh sebab itu, seorang guru harus menyiapkan alternative model asesmen lain yang secara efektif dan fleksible mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Keadaan ini menuntut sekolah dan para guru untuk bersama-sama mencari solusi agar pelayanan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan secara optimal dan professional.

Untuk mencapai proses pembelajaran sosiologi yang optimal dan menyenangkan bagi peserta didik di era pandemi Covid-19, para guru dapat menggunakan media belajar berbasis daring. Beberapa media berbasis daring yang dapat membantu proses pembelajaran antara lain, zoom, whattsap group, dragonlearn. com, google classroom dan sebagainya (Astuti 2020). Selain itu, dengan media pembelajaran daring dapat menjaga peserta didik dan guru dari potensi terpaparnya virus Covid-19.

Akan tetapi, model pembelajaran secara daring tetap menjadi solusi yang fleksible dan efektif untuk menciptakan pembelajaran yang optimal di era Covid-19 seperti ini. Para guru khususnya mata pelajaran sosiologi dibebaskan untuk memilih dan menggunakan pembelajaran online yang mereka kuasai, dengan syarat media tersebut dapat digunakan juga oleh para peserta didik (R. Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang hanya terdapat di Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana mata pelajaran ini memiliki peran yang tidak kalah penting dari pelajaran lainnya yaitu menciptakan dan menumbuhkan kepekaan sosial serta pengetahuan peserta didik terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan adanya kepekaan sosial dan pengetahuan tersebut, memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah sosial yang akan mereka temui di kehidupan sehari-hari (Jannah 2020).

Menyebabkan banyak peserta didik yang tidak leluasa dalam melakukan proses pembelajaran sosial secara nyata atau biasa disebut Learning By Doing. Dalam menciptakan efektivitas pada pembelajaran sosiologi, dibutuhkan beberapa komponen-komponen yang menuntut para guru sosiologi untuk bersikap kreatif dan inovatif. Hal ini berguna untuk menciptakan critical thinking pada peserta didik dalam memahami fenomena sosial yang ada di kehidupan mereka sehari-hari. Model pembelajaran tersebut berfokus untuk memberikan stumulus peserta didik agar mereka dapat mengembangkan kepekaan sosial dalam dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdollah. Menjadi Guru Profesional: Studi Tentang Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Di Zaman Milenial. Jakarta: UNJ Press, 2020.

Ahmad, Iqbal Faza. "Alternative Assessement In Distance Learning In Emergencies Spread Of Coronavirus Disease (Covid-19) In Indonesia." Jurnal Pedagogik, 2020: 210-218.

Asalla, Lydiawati Kosasih. "Pengaruh Penerapan Coi Framework Pada Pembelajaran Online Terhadap Peningkatan Pemahaman (Subkategori Cognitive Presence) Mahasiswa." ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2014: 217-218.

Astuti, Aprilia Dewi. "Efektivitas Penggunaan Media Belajar Dengan Sistem Daring." Prosiding Web-Seminar Nasional (Webinar), 2020: 131.

Insriani, Hezti. "PEMBELAJARAN SOSIOLOGI YANG MENGGUGAH MINAT SISWA." Jurnal Komunitas, 2011: 93.

Jannah, Miftahul dan Junaidi Junaidi. "Faktor Penghambat Guru sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran Sosiologidi SMAN 2 Batusangkar." Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran, 2020: 192.

Murdiyatmoko, Janu. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007.

R., K. Gilang. Pelaksanaan Pembelajaran Daring Di Era Covid-19. Banyumas: Luthfi Gilang, 2020.

Rosadi, Hesti Yulia dan Dian Fitri Andriyani. "TANTANGAN MENJADI GURU BK DENGAN KURIKULUM MERDEKA." KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU) 4, 2020: 357.

Setiawan, Rizki. "MEMBANGUN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19." JURNAL ILMIAH PENELITIAN PENDIDIKAN DAN SOSIOLOG, 2020: 9-11.

Wijoyo, Hadion. Dosen Inovatif Era New Normal. Solok: Insan Cendikia Mandiri, 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun