Mohon tunggu...
Anggita Perdani
Anggita Perdani Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teman Diwaktu Senggang ✍

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Romantis Cak Imin dengan Kardus Durian yang Penuh Dilema

30 Maret 2018   16:47 Diperbarui: 31 Maret 2018   09:42 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke, kalau begitu saya komit. Tapi ada sebagian dana yang diambil untuk saya serahkan ke Pak Menteri," kata Dhany.

Menteri butuh lebih dari Rp 1,5 miliar, kata Dhani kepada Dharnawati, kemudian Dharnawati menitipkan buku tabungan, kartu anjungan tunai mandiri, dan PIN ATM kepadanya, yang di dalamnya berisi Rp 500 juta.

"Saya titip buku tabungan untuk disampaikan langsung ke Menteri," ujar Dharnawati,

Dadong juga mengatakan yang dimaksud dengan menteri adalah Muhaimin, tapi dalam keterangannya Cak Imin nama panggilan Muhaimin Iskandar membantah tuduhan tersebut "Nama saya dicatut," kata dia. Ia juga menyatakan pembahasan tentang anggaran dan tender juga dilakukan di daerah. "Semua itu jauh dari saya," kata Muhaimin.

Majelis hakim Pengadilan TIndak Pidana Korupsi menjatuhkan vonis tiga tahun kepada I Nyoman dan Dadong, dan dua tahun tiga bulan kepada Dharnawati.

Atas keterlibatan Muhaimin Iskandar dalam kasus uang fee 10% yang dimasukkan dalam kardus durian, KPK belum cukup bukti untuk menjerat Muhaimin Iskandar. Kita berharap KPK bisa mengusut tuntas kasus korupsi ini, jika Muhaimin Iskandar terbukti terlibat, kursi Cawapres tidak cocok bagi Cak Imin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun