5.Pemindahan ibu kota dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi dan sosial di Jakarta. Perubahan besar dalam struktur pemerintahan dan ekonomi dapat mempengaruhi lapangan kerja, investasi, dan stabilitas sosial di wilayah tersebut. Masyarakat Jakarta juga mungkin mengalami ketidakpastian terkait perubahan kebijakan dan kehidupan sehari-hari mereka.
6.Pemindahan ibu kota dapat meningkatkan persaingan antara Jakarta dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Jakarta mungkin merasa terpinggirkan dalam hal alokasi sumber daya dan perhatian dari pemerintah pusat. Hal ini dapat mengakibatkan ketegangan politik dan ekonomi antara Jakarta dan daerah-daerah lain.
Referensi
Al-Barbasy, M. M. (2024). Pindah Ibu Kota Negara, Kepentingan Siapa?. Diakses pada 30 April 2024, dari https://umj.ac.id/opini/pindah-ibu-kota-negara-kepentingan-siapa/
Ayundari. (2022). Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara. Diakses pada 30 April 2024, dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14671/Urgensi-Pemindahan-Ibu-Kota-Negara.html
BPS. (2024). PDRB Provinsi DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2020-2021. Diakses pada 30 April 2024, dari https://jakarta.bps.go.id/indicator/52/1048/2/-pdrb-provinsi-dki-jakarta-atas-dasar-harga-konstan-menurut-lapangan-usaha.html
Hasibuan, R. R. A., & Aisa, S. (2020). Dampak dan resiko perpindahan ibu kota terhadap ekonomi di indonesia. AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1), 183-203.
Herdiana, D. (2022). Pemindahan Ibukota Negara: Upaya Pemerataan Pembangunan ataukah Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik. Jurnal Transformative, 8(1), 1-30.
Purnama, S. J., & Chotib, C. (2023). Analisis kebijakan publik pemindahan ibu kota negara. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 13(2), 153-166.
Ramadhani, R., & Djuyandi, Y. (2022). Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara. Aliansi: Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional, 1(3), 144-152.
Yahya, M. (2018). Pemindahan ibu kota negara maju dan sejahtera. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14(1), 21-30.